Senin, 13 Agustus 2012

DESTINY


Title       :  DESTINY
Author  :  Lee Ah Young a.k.a Nisa
Genre   :  Sad, Romance
Cast       :
  • Lee Seung Hee
  • Sung Ji Sun
  • And other cast
Annyeong hasseyo chingudeul..^^
Sebelumnya terimakasih yang sudah mau baca FF gaje ku ini -___-
Disini aku tidak memakai cast artis seperti pada umumnya. Dikarenakan aku bingung siapa yang pantas menjadi cast nya. Dan Seung Hee disini akan menjadi pemeran utamanya, tapi nanti pada sequelnya jadi cameo.. Genre nya SAD tapi yang ada aku yang sedih, karna gak bisa bikin kalian sedih.. mian kalau ada typo yang nyelip dan untuk nae eonni (Sung Ji Sun) mian kalau hasilnya tak memuaskan dan gomawo sudah meminjamkan (?) namkornya dan nama Sung Hee. FF ini oneshoot tapi mungkin kepanjangan dikarenakan aku tidak pandai merangkai kata2..
Yesungminlah, silakan di RCL.. wajib kasih kritik dan saran!! Karena itu sangat berarti bagiku..
----------HAPPY READ----------
Piiip piip piip piiip~~~
Terdengar suara alat pengukur detak jantung (gatau namanya -_-) berbunyi di sebuah kamar di rumah sakit, dan berbaringlah seorang namja kurus yang memejamkan matanya, dan mungkin tidak sadarkan diri. Disebelah kanannya ada seorang wanita paruh baya dan itu adalah eomma nya yang sedang memegang tangan anaknya erat2 seakan tidak mau kehilangan anak satu2nya itu
“Seung Hee!” suara seorang yeoja datang dari balik pintu, lalu eomma yang mendengar kedatangan seseorang langsung berdiri dari tempat duduknya dan memeluk yeoja itu
“hiks.. hiks.. Ji Sun-ah” yeoja itu bernama Ji Sun, Ji Sun langsung menenangkan eomma Seung Hee
“uljima eomma, Seung Hee akan baik2 saja, jangan khawatir, uljima” Ji Sun menepuk2 punggung eomma seraya menenangkannya
“eomma istirahatlah, aku yang akan menjaga Seung Hee”
“tapi, Ji Sun-ah aku sudah banyak merepotkanmu”
“sudahlah eomma, apa eomma lupa apa kata eomma dulu? aku harus merawatnya layaknya kakakku sendiri kan? jadi tidak usah sungkan eomma, percayalah padaku bahwa Seung Hee baik2 saja, ne?”
“baiklah, eomma pulang dulu, aku percaya padamu, kalau ada apa2 langsung hubungi eomma, ne?”
“hm, ne eomma” eomma langsung pergi yang sebelumnya menengok ke arah putranya memastikan ia baik2 saja
Ke esokan harinya..
@school
Terlihat Ji Sun sedang duduk melamun di taman sekolah dan tidak menyadari bahwa ada yang duduk di sebelahnya, seorang yeoja
“Ji Sun-ah, sedang apa kau disini?” Ji Sun tidak menjawab entah tidak dengar atau tidak tau kalau ada yang bebricara (-_-)
“Ji Sun-ah” yeoja itu memanggilnya lagi
“oh, hm? ah Kimmy-ya, sedang apa kau disini?” jawab Ji Sun yang sudah sadar dari lamunannya
“mwo? Aish aku bertanya, malah kau balik tanya”
“mwo? Kau.. bertanya apa?”
“aish ada apa denganmu? Aku tadi bertanya sedang apa kau disini?”
“ah, aku tidak mendengarnya tadi, hm.. aku tidak sedang apa2 disini”
“hish, yasudahlah lupakan, kemarin pulang sekolah kau dimana? Aku dan Hyemi mencarimu, kau tega sekali meninggalkan kami!”
“mwo? Ah,, hm,, aku.. aku ada urusan mendadak dengan eomma ku, mianhae telah meninggalkan kalian” ucap Ji Sung gugup karena berbohong “ah, apa kau sudah makan? Ayo ke kantin!” ajak Ji Sun mengalihkan pembicaraan
@Ji Sun’s Home
“eomma, aku pulang!”
Brukk
Ji Sun menjatuhkan tasnya karena terkejut apa yang telah dilihatnya
“Seung Hee” ucap Ji Sun pelan
“ne, ini aku” Ji Sun tidak mendengarkan apa yang baru saja Seung Hee katakan, dan langsung menatap eomma nya dan eomma Seung Hee bergantian
“duduklah sini Ji Sun-ah!” ucap eomma Ji Sun
Ji Sun pov
Aku tidak percaya apa yang baru saja aku lihat, didepanku, Seung Hee, yah itu benar2 Seung Hee. Kemarin masih ada di rumah sakit, dan.. sekarang sudah ada di rumahku?.. didepanku.. Aku duduk disebelah eomma dan di depanku ada Seung Hee dan eommanya.
“ada,, apa,, ini sebenarnya?” kataku terbata2, aku masih shock. Karena jarang2 Seung Hee dan eomma nya berkunjung ke rumahku. Dan mereka kesini hanya kalau ada hal penting saja...
“Ji Sun-ah, besok kau libur kan? Kau mau mengajak Seung Hee jalan2?” kata eomma Seung Hee, dan menatapku dalam seakan2 beliau memohon padaku. Aku menengok eomma, aku hanya ingin memastikan. Seakan eomma mengerti isyaratku, eomma hanya bisa mengangguk.
“ne,, eomma” akhirnya aku menyetujuinya, aku mencoba, aku hanya mencoba yang terbaik untuk Seung Hee..
Flashback on
Aku berjalan2 keluar untuk menghirup udara segar, aku berjalan keluar rumah, tujuanku ke bukit yang tidak seberapa jauh dari rumahku. Aku menengok ke arah rumah seberang. Yah itu rumah Seung Hee, seorang namja yang sangat ku cintai, rumahnya tak jauh dari rumahku, atau tepatnya kami bertetangga. Cukup lama aku berdiri di depan rumahnya, seakan aku ingin ada seorang namja yang ku cintai itu keluar...
Tunggu,, tiba2 aku mendengar ada yang menjerit dari dalam rumah itu, aku pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu, tak ada jawaban, akhirnya aku masuk ke dalam rumah, tak sopan memang, tapi apa boleh buat, teriakan itu seakan meminta tolong pada seorang. Aku melihat eomma Seung Hee berusaha membangunkan putranya yang tergeletak di lantai seakan tak berdaya.
“omo! Eomma..” aku mendekati mereka dan langsung membantu eomma membangunkan Seung Hee
“eomma, sebaiknya kita bawa Seung Hee ke rumah sakit” ajakku dan dibalas anggukan oleh eomma
Setibanya di rumah sakit, Seung Hee langsung di bawa ke UGD, aku dan eomma Seung Hee menunggu di depan kamar UGD. Kami berharap tidak terjadi apa2 dengannya
Akhirnya dokter pun keluar dari kamar, aku dan eomma Seung Hee langsung menanyakan keadaan Seung Hee. Dokter itu bilang kalau Seung Hee mengidap penyakit kanker otak stadium 4. Seakan aku tak percaya apa yang di katakan oleh dokter itu, karena Seung Hee selalu ceria kalau bersamaku, tidak pernah ada tanda2 kalau dia sakit. Atau,, dia menyembunyikannya pada ku?. Ahh.. aku tidak bisa mebayangkan kalau eomma Seung Hee sendirian yang akan merawat Seung Hee, mengingat ayahnya sudah meninggal dunia karena kanker otak.
-
Akhirnya eomma memutuskan untuk merawat Seung Hee di rumah sakit. Aku dan eomma ku juga selalu menjenguk dan menjaga Seung Hee. Sekolah? Ya, Seung Hee satu sekolah denganku, dikarenakan sakitnya ini, eomma Seung Hee meminta izin pada pihak sekolah untuk cuti beberapa hari, atau mungkin lebih tepatnya minggu. Dan eomma nya mengatakan bahwa meminta merahasiakan ini dari teman2 Seung Hee. Orang yang pertama kali tau penyakit Seung Hee adalah aku dan eomma ku. Tidak ada yang lain. Hingga di suatu hari, eomma Seung Hee mengatakan..
“Ji Sun-ah, eomma mohon temani dia, jaga dia, rawat dia seperti kakak mu sendiri. Karena Seung Hee benar2 frustasi mendengar penyakitnya ini. Dia tau dari dokter, dia menanyakannya langsung pada dokter. Asal kamu tau Ji Sun-ah, dia selalu menceritakan semua hal tentangmu, dia mencintaimu Ji Sun-ah” deg..Mwo? Dia mencintaiku? Dia? Mencintaiku?. Eomma mengatakannya dengan menangis dan menggenggam kedua tanganku erat2. Tidak aku sadari air mata ini sukses keluar setelah aku tahan dari tadi
“eomma.. benarkah itu?” kataku masih sambil menangis
“ne, apa kau mau melakukannya demi Seung Hee? Eomma hanya percaya padamu Ji Sun-ah. Dan eomma tau kalau kau juga mencintai Seung Hee” deg.. jadi.. eomma sudah tau?? Dari mana?
Aku berpikir sejenak..
“aku akan mencobanya eomma”
“gomawo Ji Sun-ah, jeongmal gomawo” eomma memelukku erat
Setiap hari aku menjenguknya, mengajak dia mengobrol, jalan2, membaca buku, dll. Hari2ku aku isi dengan merawat Seung Hee. Aku mencoba untuk merahasiakan kebaradaanku menghilang begitu saja kepada teman2ku, yang aslinya aku sedang bersama Seung Hee. Mereka juga belum tau tentang penyakit Seung Hee. Setelah beberapa minggu, Seung Hee akhirnya keluar dari rumah sakit. Senang? Tentu, sangat senang apalagi dia dan eommanya. Selang beberapa minggu kemudian, eommanya mengabari kalau Seung Hee masuk ke rumah sakit lagi. Saat itu aku baru saja pulang sekolah, dan langsung ke rumah sakit. Keesokannya aku sangat terkejut saat pulang sekolah, Seung Hee sudah ada di rumahku
Flashback end 

Seung Hee pov
Hari ini Ji Sun mengajakku jalan2, tampak raut wajah yang gembira, tapi aku tidak tau apa hatinya juga sedang gembira saat ini?. Mianhae Ji Sun-ah, aku telah banyak merepotkanmu, aku telah mencuri banyak waktumu untuk mengurusiku walaupun kau bukan siapa2ku. Bukan jadi rahasia lagi mungkin kalau aku mencintaimu, karena saat kau dan eomma membicarakanku, aku saat itu mendengarnya meskipun mataku terpejam. Tapi, apa benar Ji Sun juga mencintaiku seperti yang dikatakan eomma waktu itu? Ahh.. sudahlah lupakan, itu semua membuat kepalaku sakit!
“Ji Sun-ah!” seketika Ji Sun berhenti berjalan karena aku panggil
“hm? Kau capek? Sebaiknya kita istirahat dulu” ucapnya berhenti berjalan
“hm, aniya kajja kita lanjutkan” aku dan Ji Sun pun kembali berjalan, menuju bukit, bukit ini begitu indah... sungguh! Kenapa dia membawaku ke bukit ini? Ini kan tak jauh dari rumah, tapi kenapa aku tidak menyadari ada bukit ini?
“indah bukan?” aku tidak menjawabnya, aku masih fokus pada pemandangan bukit ini “apa kau tidak tau bukit ini?” lanjut Ji Sun. Aku hanya menggeleng. Jujur, meskipun aku selalu ada di rumah, tapi aku jarang sekali keluar..
“aku masih ingin menikmati keindahan bukit ini Ji Sun-ah” aku mengatakan dengan pandangan lurus, tanpa melihat Ji Sun.
“hm? Apa maksudmu? Kita bisa melihatnya kapan saja!” ia menoleh kearahku
“ani! Bukan aku, tapi kau yang bisa melihatnya kapan saja” jawabku masih belum melihatnya
“mwo? Apa maksudmu?” ia semakin mendekat denganku. Aku langsung barbalik menghadapnya
“aku tidak bisa melihatnya kapan saja Ji Sun-ah!! Aku tidak bisa!!” ucapku setengah berteriak, seakan tau apa yang aku maksud, Ji Sun langsung memelukku
Sepertinya bajuku basah, apa dia menangis?
“apa yang kau katakan?? Itu tidak benar! Hiks.. itu tidak benar! Kau harus tegar Seung Hee-ah! Kau bisa melakukannya!”
“tapi itu sulit bagiku, ini sudah stadium 4! Tidak ada harapan lagi!”
“kata siapa?” Ji Sun melepaskan pelukannya “apa kau selemah itu? Kau bukan Seung Hee yang ku kenal dulu! Kau sangat berubah, dulu kau tidak gampang putus asa seperti ini! Ada apa sebenarnya dengan Seung Hee yang dulu? Apa dia sudah hilang?” sergahnya panjang lebar
“tidak! Dia tidak hilang, dia masih ada dihatimu!”
“mwo?” aku tidak menjawab dan langsung berjalan menjauh, aku ingin pulang! Kepalaku terasa sangat sakit kali ini. Baru beberapa langkah aku berjalan, pandangan begitu gelap. Aku tidak bisa melihat apa2
Ketika aku membuka mata, aku seperti didalam ruangan,bau ini,, bau ini begitu kental di penciumanku, yah bau rumah sakit, kulihat tangan kiriku terdapat jarum infus yang sangat aku benci. Tapi, dari tadi aku tidak melihat siapa2 disini, hanya aku sendirian...
Tak berapa lama, terdengar suara langkah kaki, semakin mendekat, mungkin ke arahku.

Author pov
Cklek
Pintu kamar terbuka, masuklah seorang yeoja. Tak lain dan tak bukan, yeoja itu adalah Ji Sun
“Seung Hee” ucap Ji Sun pelan. Ji Sun langsung duduk di kursi sebelah kiri kasur Seung Hee. Tak ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hingga eomma Seung Hee datang
“Hee kau sudah bangun? syukurlah” otomatis Ji Sun mempersilahkan eomma duduk di kursi yang ia tempati tadi
“eomma, sudah berapa lama aku tidak sadar?”
“sudah 2 hari, apa kau sudah merasa baikan?”
“ne eomma, ayo kita pulang! Aku benci tempat ini!”
“tapi harus mengetahui persetujuan dokter dulu”
“hm, baiklah” eomma pun berlalu untuk menemui dokter

Seung Hee pov
Setelah eomma keluar dari kamar, aku langsung bangkit ingin berdiri. Dan sudah ku duga, Ji Sun menyuruhku untuk berbaring lagi. Tapi tangannya aku tepis. Aku langsung mencabut infus di tangan ku ini. Darah segar langsung mengucur keluar tapi aku tak peduli. Aku langsung keluar kamar, aku ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan eomma dan dokter itu. Dan lagi2 Ji Sun mencegahku, dia menarik lenganku tapi tenaganya tak sebanding dengan tenagaku meskipun aku sedang sakit, aku tak mendengarkan kata2 dia untuk menghentikan langkahku ini. Dia mengikutiku sampai didepan ruang dokter, aku sudah hafal betul ruangan dokter itu, secara ia dokter pribadiku.
Baru saja aku sampai di depan ruangan itu aku mendengarkan apa yang dibicarakan eomma. Aku berdiri dan berdiam di depan pintu mendengarkan pembicaraan eomma dan dokter
“mwo? Apa kata dokter?? 4 bulan? Hiks.. dokter jangan bercanda! Tidak mungkin Seung Hee hanya bertahan 4 bulan! Dokter katakan itu tidak benar!!” deg.. dadaku sangat sangat sesak..
Brukk.. aku jatuh terduduk kebawah, Ji Sun mencoba untuk membangunkanku. Dia pasti juga mendengarkan apa yang di katakan eomma tadi..
Air mata ini menetes begitu saja. Dada  ini sesak seakan2 tak ada oksigen yang bisa aku hirup lagi.. sangat sesak. Ji Sun mencoba menenagkanku, dia juga menangis. Lagi2 kepalaku terasa sangat sakit dan akhirnya semua menjadi gelap..

Ji Sun pov
 Seung Hee.. apa yang dikatakan eomma mu itu benar?? Itu hanya bercanda kan?? Itu tidak benar!! Itu tidak benar!!
Aku mencoba menenangkan Seung Hee.. Kenapa nasipmu seperti ini Seung Hee? Aku mohon bertahanlah!
Lagi2 Seung Hee tak sadarkan diri. Aku yang mengetahui itu langsung mendobrak2kan pintu dokter yang ada didepanku. Dokter yang mengetahui itu, ia langsung membukakan pintu dan langsung menyuruh suster membawa Seung Hee ke kamarnya lagi. Eomma menangis sesenggukan karena melihat Seung Hee yang sudah ada di depan pintu..
Sudah 1 hari Seung Hee tak sadarkan diri.. aku berharap penyakitnya tidak bertambah parah. Tapi kalau mengingat apa yang dikatakan eomma kemarin, rasanya.. ahh.. aku tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan oleh Seung Hee..
2 hari..
3 hari..
4 hari.. akhirnya Seung Hee sadar dan langsung dibawa pulang oleh eomma nya. Dan tentu sudah diizinkan oleh dokter

Author pov
Sesampainya di rumah, Seung Hee dan eomma sedang duduk di ruang tamu. Banyak yang ingin ditanyakan oleh Seung Hee..
“eomma, jujurlah padaku! Jebal..” ucap Seung Hee akhirnya keluar juga setelah dari tadi terdiam seribu kata *lebay -_-*
“tentang apa sayang?” tanya eomma selembut mungkin sambil membelai lembut rambut Seung Hee
“apa maksud eomma tentang 4 bulan itu?” tanya Seung Hee to the point
“mwo? 4 bulan? Apanya yang 4 bulan?” tanya balik eomma seakan2 tak tau apa2
“eomma, sudah aku bilang jujurlah! Apa maksud eomma aku bertahan 4 bulan? Apa setelah 4 bulan aku akan meninggal?” sentak eomma terkejut dengan perkataan yang terlontar dari mulut anaknya itu
“mwo? Kau bilang apa? Siapa yang bilang seperti itu?”
“eomma! Eomma yang bilang saat bertemu dengan dokter sebelum aku pingsan.. aku mengetahuinya eomma! Jadi tidak usah disembunyikan lagi!! Aku sudah tau eommaa..hiks.. aku sudah tauu..hiks..hiks..” Seung Hee tidak bisa menyembunyikan lagi rasa sedihnya hingga air matanya keluar begitu deras membasahi kedua pipinya itu
“hiks..hiks.. jadi kau sudah mengetahuinya? Mian.. mianhae.. maafkan eomma sayang! Eomma tidak bisa menjagamu dengan baik.. hiks..” eomma langsung mendekap kepala anaknya itu didadanya
“eomma, apakah aku akan menginggal begitu cepat? Apa aku akan segera bertemu appa?”
“ani! Tak akan eomma biarkan kau bertemu appa dengan cepat sayang. Eomma janji.. jangan dengarkan kata dokter itu.. jebal!”
“eomma, jika itu benar aku ingin menghabiskan sisa waktu hidupku dengan eomma dan Ji Sun.. aku sangat mencintainya eomma.. sangat! Aku ingin melihat dia bahagia bersamaku dulu eomma sebelum aku tiada..”
“kau tidak boleh bicara seperti itu sayang! Kau, eomma, dan Ji Sun akan hidup bahagia bersama selamanya” hening sesaat..
“eomma, beberapa bulan kedepan aku ulang tahun. Aku ingin merayakan ulang tahunku bersama teman2, terutama Ji Sun.. aku ingin memberikan sesuatu untuk Ji Sun”
“apa itu?” lalu Seung Hee membisikkan sesuatu ke telingan eomma dan langsung dibalas anggukan oleh eomma

Ji Sun pov
Tak ada yang bisa aku kerjakan hari ini.. saat di sekolah pikiranku tak tenang sama sekali. Pelajaran tak ada yang masuk dalam otakku.. kuputuskan untuk pergi ke café dekat dengan sekolahku.. mungkin akan bisa menghilangkan penat ini.. huh..
“Ji Sun-ah! Ada apa denganmu? Dari tadi melamun terus, huh sampai tak sadar kami disebelahmu!” sebuah suara (?) membangunkan lamunanku, yah itu Kimmy dan Hyemi.. mereka sahabatku, mereka tak pernah tau tentang keadaan Seung Hee bahkan sampai sekarang.. mereka akan ku beri tau bila waktunya sudah tepat
“ah, mianhae Kimmy-ya, Hyemi-ah.. entah pikiranku tak tenang dari tadi”
“aish.. apa kau masih memikirkan SEUNG HEE-mu itu?” kata Hyemi dengan menekan kata Seung Hee
“mwo? Yaa!! Apa maksudmu hah?” tanyaku protes
“hm.. lihat wajahmu memerah! hahaha” kata Kimmy
“aish..” aku langsung membuang muka tak mau melihat mereka
“hm.. Ji Sun-ah, beberapa waktu yang lalu aku melihatmu masuk ke rumah sakit, apa kau sakit?” sontak aku langsung menatap Kimmy yang berkata itu
“mwo? Kapan? Ah, ne.. saat itu aku sedang tidak enak badan.. jadi aku ke rumah sakit” jawabku berbohong.. mianhae Kimmy-ya aku berbohong demi menjaga rahasia ini
“oh..” jawab Kimmy sambil menangguk
“hm.. aku pulang dulu ne? Aku lelah..” kataku menghindar karena aku tak mau ditanya lebih dalam tentang aku ke rumah sakit itu
“ne.. hati2” kata mereka berdua dan aku balas dengan anggukan
3 month latter
Ji Sun pov
Ahh... akhirnya hari ini.. ulangtahun Seung Hee tibaaa *teriak pake toa #plak XD
Sebelumnya, eomma Seung Hee memberitahuku kalau akan ada pesta ulangtahun Seung Hee.. aku sangat senang ^^
Aku menuju ke rumah Seung Hee.. aku menggunakan dress selutut berwarna merah.. warna kesukaanku.. hehe..
Aku berjalan kaki ke rumah Seung Hee, karena.. yah,, sudah aku bilang, aku dan ia bertetangga.. dan aku berangkat bersama eomma
Setelah sampai di taman belakang rumah Seung Hee, karena memang pestanya di adakan di sana. Aku melihat banyak teman2 ku. Mataku mengarah ke sudut ruangan, mataku panas ketika melihat namja dan yeoja yang sedang berkumpul. Tak lain dan tak bukan, mereka adalah Kimmy bersama Kibum, Hyemi bersama Minho, Ah Young*author nyelip dikit hehe ^^v* bersama Hyuk Jae*kyaa.. author sarap -_-*, Ha Neul bersama Jong Woon. Sedangkan aku? Nothing.. *melasnyaa :p* yah mereka sepasang kekasih.. jarang kami bisa berkumpul seperti ini. Aku berjalan mendekat kearah mereka yang sebelumnya aku ditinggal oleh eomma yang akan menemui eomma Seung Hee
“Ji Sun-ah aku dengar kau akan bernyanyi saat Seung Hee muncul nanti? Jinjja?” kata Kimmy
“hm.. ne” jawabku tersenyum
“hwaah.. eonni ku pintar bernyanyi rupanya?” ucap Ah Young. Mwo? Apa dia meledekku?
“ya!! Apa kau meledekku, huh? Dasar!”
“hehe.. peace eonni” ucap Ah Young dengan membentuk tanda V di tangannya
“ah sudah mulai, kka! Kau harus bernyanyi.. fighting!” kata Ha Neul menyemangatiku. Aish sebenarnya, ini pertama kali aku bernyanyi didepan orang banyak. Huft fighting!!
Aku sudah siap bernyanyi di atas panggung sederhana ini. Tak berapa lama, Seung Hee keluar.. omo! Dia sangat tampan sekali! Dia mengenakan kemeja biru yang 2 kancing tak dikancingkan dari atas *bisa membayangkan sendiri kan? Kehilangan kata2 -_-*.. aku tak sadar memperhatikannya begitu lama, sehingga aku lupa tujuanku untuk bernyanyi..
Setelah musik diputar, aku pun bernyanyi lagu winter child *aku taunya lagu itu aja yang buat lagu ultah -_-*
Setelah selesai bernyanyi, semua orang bertepuk tangan. Seung Hee tersenyum kepadaku. Ahh.. neomu kyeopta..ia naik ke panggung. Hendak aku mau turun dari panggung. Tangan Seung Hee menahanku dan menarikku untuk tidak turun dari panggung. Waegurae???
“bernyanyilah bersama ku” ucapnya dengan tersenyum. Ah.. kenapa setiap ia tersenyum, hatiku rasanya sangat tenang..
“mwo? Tapi-” ucapku terpotong karena ia berkata..
“aku memilihkan lagu yang kau mengerti. Jebal bernyanyilah denganku” katanya memohon.. semua mata tertuju pada kami. Ah, mau tidak mau aku harus menerimanya
“baiklah” jawabku agak ragu, karena aku tidak tau lagu apa yang dipilihnya juga ini pertama kali aku bernyanyi dengannya. Musik pun mulai dimainkan.. 2detik.. 3detik.. hey, lagu ini kan sering aku nyanyikan, dari mana ia tau kalau lagu ini.. apa dia.. ahh..
Aku mulai menyanyikan lagu ini, lagu yang selalu membuatku merasa nyaman.. lagu ini berjudul Maybe.. *ahh, ketahuan kalau aku dreamers yah?* Lagu ini sangat indah bila dinyanyikan bersama Seung Hee.. ia masih memegang tanganku, atau bisa disebut,, menggenggam tanganku..
Lagu pun usai.. tapi ia tak kunjung melepaskan tanganku. Ia mengambil sesuatu dari dalam celananya..

Seung Hee pov
Aku mengambil sesuatu di saku celanaku, dan berlutut didepannya. Ia pun salah tingkah dengan memundurkan kakinya. Tapi tangannya aku tahan, lalu aku menjulurkan benda yang aku ambil dari saku celanaku.. yah, ini adalah cincin.. semoga rencanaku tidak gagal... para tamu undangan terlihat bertanya2 dengan apa yang aku lakukan, memang ini rencana rahasiaku bersama eomma yang aku rencanakan beberapa waktu yang lalu
“Seung Hee-ah, mwohaneungeoya??” tanya Ji Sun, sepertinya ia gugup, sambil mengibaskan tanganku.. haha.. lucu sekali ekspresinya, rasanya ingin tertawa tapi aku tahan. Aku pun hanya bisa tersenyum
“Ji Sun-ah, maukah kau menjadi yeojachingu ku?” tanyaku to the point. Sontak semua yang ada didalam ruangan itu terkaget2 karna ucapanku.. dan, yang paling terkejut disini adalah, tak lain dan tak bukan adalah orang yang ada dihadapanku.. Ji Sun
“m..mwo? apa yang kau katakan?” lagi2 ia berkata dengan gugup
“apa aku harus mengulanginya?”
“a..ani, tapi apa maksudmu?”
“yaa! Aku bilang apa kau mau menjadi yeojachinguku? Kau mau atau tidak?” aishh.. anak ini merusak suasana saja -__-

Ji Sun pov
a...apa yang dia katakan? Yeojachingu? Omo.. apa aku tadak salah dengar? Aku menatap eomma dan eomma Seung Hee yang bersebelahan.. mereka hanya bisa mengangguk. Terlihat mata eomma Seung Hee sangat berbinar seakan aku meminta menerimanya.. tapi, apa aku harus mengatakannya didepan semua orang ini? Ahh....
“Ji Sun-ah..” panggil Seung Hee
“hm..?” aku terlihat seperti orang bodoh sekarang..
“apa jawabanmu?”
“ne, aku mau” jawabku malu2 sambil menunduk. Lalu ia memekaikan cincinnya ke jariku.. neomu yeoppo..

Author pov
Setelah Seung Hee menyatakan cintanya kepada Ji Sun, pesta pun dimulai.. ada yang bernyanyi.. makan2.. berkumpul sambil berbincang2.. seperti pesta sungguhan...
3jam pun berlalu.. satu per satu tamu undangan meninggalkan lokasi kecuali Ji Sun, Kimmy, Hyemi, Ah Young, Ha Neul dan para namjachingunya... eomma Ji Sun dan Seung Hee pun juga belum meninggalkan lokasi..
Lalu mereka berpamitan ingin pulang bersama kepada sang pemilik rumah..*bingung ya? Kehabisan kata2 ini -_-* ketika mereka mau keluar dari ruangan, tiba2 eomma Seung Hee menjerit karena Seung Hee pingsan. Sontak mereka langsung kembali ke ruangan dan membantu untuk membawa Seung Hee ke kamar.
“apa kepalanya sakit lagi?” Ji Sun bergumam sendiri. Tak disadarinya, Kimmy dan para yeoja sudah ada di sampingnya
“hm? Apa maksudmu Ji Sun-ah?” tanya Kimmy segera, karena mendengarkan ucapan Ji Sun
“ah.. aniya” ucap Ji Sun gugup
“ya! Kau jangan berbohong! Kami sudah mengenalmu lama Ji Sun-ah!” ucap Hyemi, tapi Ji Sun bingung mau menjawab apa
“Ji Sun-ah, tolong jawab kami!” Ji Sun pun mulai terisak
“ya.. gwaenchana eonni?” tanya Ah Young
“baiklah akan aku jalaskan..” lalu satu per satu merapat ke arah Ji Sun termasuk para namja
“Seung Hee.. dia.. sebenarnya mengidap penyakit..” kata Ji Sun menahan isakan
“mwo? Penyakit apa Ji Sun-ah?” tanya Kibum
“hiks..hiks.. penyakit,, kanker otak”
“MWO?” ucap mereka bersama
“kenapa kau tak memberitahukan pada kami Ji Sun-ah?” kata Ha Neul
“mianhae.. aku berbohong demi Seung Hee”
“kau tega Ji Sun-ah, dia kan juga teman kita..” kata Jong Woon
“jeongmal mianhae.. aku tidak boleh memberitahukannya kepada siapa2.. hiks..”
“sudahlah, jangan menyalahkan Ji Sun seperti itu. Dia tak sepenuhnya bersalah” ucap Hyuk Jae menengahi
“baiklah, stadium berapa?” tanya Donghae
“empat”
“MWO?” kata mereka bersama(lagi). Sekarang mereka benar2 frustrasi..
Keesokan harinya..
Ji Sun pov
Akhirnya aku lega setelah memberitahukan keadaan Seung Hee. Seung Hee.. dia sudah menjadi namjachingu ku, senang memang.. tapi aku tak mengharapkan ia menjadi namjachingu ku, aku hanya mengharapkan ia benar2 mencintaiku...
1 month latter
Omo! Seung Hee masuk ke rumah rakit, sudah 1bulan terakhir ini ia bolak balik ke rumah sakit.. ini bulan ke 4 setelah kejadian dimana eomma Seung Hee berkata ‘hanya bertahan 4 bulan’ itu.. semoga ini tidah benar.. semoga..
Aku, eomma, eomma Seung Hee dan teman2 yang lainnya yang mengetahui penyakit Seung Hee, sekarang berada di rumah sakit, atau lebih tepatnya didepan kamar operasi.. kami terlihat sangat sangat khawatir akan hal ini.. mengingat 4 bulan... ahh... ini sudah bulan ke 4!!
Akhirnya, operasi pun sudah selesai.. dokter mengatakan kalau yang boleh masuk Cuma 2 orang saja.. dan akhirnya aku dan eomma Seung Hee yang masuk..
Seung Hee, ia masih memejamkan matanya.. nafasnya masih normal.. syukurlah yang dikatakan dokter waktu itu tidak benar.. buktinya Seung Hee masih bisa bernafas dengan normal saat ini..
2 hari ia dirawat di rumah sakit dan akhirnya ia bisa pulang.. aku selalu menjenguknya, meskipun ia duduk di kursi roda, tapi aku masih sangat mencintainya.. aku menghabiskan waktu bersama namjachingu ku ini setiap hari, bahkan aku sampai menginap di rumahnya.. seakan aku tidak mau kehilangannya.. aku sangat takut kehilangannya..
Beberapa minggu kemudian Seung Hee masuk rumah sakit.. dan,, hal yang sangat aku takutkan akhirnya terjadi.. dokter tidak bisa menyelamatkan lagi nyawa Seung Hee.. ia sudah tiada lagi di dunia ini.. aku sudah mencoba menjadi yang terbaik semampu yang aku bisa..
Aku sangat sangat sedih, bahkan setiap aku mengingat surat terakhir yang ditulisnya untukku, aku selalu menangis sehingga mata ini bengkak karena banyak mengeluarkan air mata..
Flashback on
Seung Hee pov
Aku sudah tidak tahan dengan penyakit ini. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk menulis surat terakhir untuk yeojachingu ku yang sangat aku cintai itu.. bodoh memang, aku menulis surat terakhir? Hah,rasanya seperti aku mau meninggalkan dunia ini.. tapi aku rasa begitu..
Aku menulis surat itu dengan tersenyum dan sedikit terisak pula.. sepertinya aku sudah mulai gila..
to : nae yeojachingu ^^
Ji Sun-ah, terima kasih telah mengisi hari2 ku bersamamu.. terima kasih telah memberi warna di hidupku.. terima kasih karena kau selalu tersenyum kepadaku, kau tau? Senyumanmu begitu indah J sampai2 membuat hatiku menjadi tenang^^.. terima kasih kau mau menjadi yeojachingu ku meskipun kau tau aku sudah tak berumur panjang.. terima kasih karena kau sudah mengisi hatiku bahkan hatiku rasanya penuh dengan dirimu..
Kau tau Ji Sun-ah? Aku menulis surat ini dengan senyuman manisku.. kau kan yang selalu bilang seperti itu? Dan sambil membayangkan wajahmu tentunya.. hehe ^^v
Mungkin saat kau menerima surat ini aku sudah tidak ada dihadapanmu.. tapi, bisa aku pastikan bahwa aku masih ada di hatimu ^^
Kau carilah namja yang lebih pantas dari ku! Aku yakin kau akan segera menemukannya.. karena dengan wajah manismu, pasti banyak namja yang mengantri untuk menjadi namjachingu  mu.. ^^
Berjanjilah kau jangan bersedih! Dan jangan menangis! Karna aku sangat benci melihatmu seperti itu!
Bahagialah setelah aku tiada kelak..
Manhae.. mian karena aku sudah banyak sekali merepotkanmu.. membuang waktumu hanya untuk mengurusku.. sampaikan salamku untuk eomma mu yang juga membuang waktunya untukku..
Yasudah.. mungkin hanya ini saja yang bisa aku katakan.. meskipun banyak sekali yang ingin aku katakan padamu.. tapi, mungkin ini saja yang terpenting..
Dan.. ingatlah Ji Sun-ah.. jeongmal saranghae..^^
From : neo namjachingu ^^
~THE END~

Akhirnya kelar jugaaa.. setelah berminggu2 menyelesaikan FF ini u.u
Kasi kritik dan saran yaa.. soalnya ni FF pertama yang sudah jadi (berarti banyak FF yang belum jadi u.u)
Ada yang tanya siapa itu Seung Hee?? dia orang korea beneran!
Gak percaya? Tanya aja sama Ji Sun hahhah :D
Mianhae Ji Sun eonni.. aku sudah meminjam namanya.. dan, jeongmal mianhae karna aku sudah mengingatkan kembali kepada Seung Hee.. jeongmal mianhae.. u.u
Buat readers.. Jikyeojwoseo gomapda jeongmal gomawo #nyanyi From U bareng Hyukppa :D
sekali lagi.. jeongmal gomawo #bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar