Senin, 13 Agustus 2012

DAY BY DAY (sequel of Destiny)


Title : DAY BY DAY (Sequel of Destiny)
Author   : Sung Ji Sun
Genre : Romance, happines
Cast :
• Sung Ji Sun
• Kang Jin Woo
• Sung Jae Suk (eomma Ji Sun)
• Sung Joon soo (kakak Ji Sun)
• And other cast

            Annyeong Hasseyo chingudeul ^^
Ini sequel dari “Destiny” ini yang nulis Ji Sun eonni sendiri loo..  hehehe :D
Mian kalo masih ada typo yang nyelip (?). aku nggak ikut bikin FF ini, jadi mian kalo misalnya ada yang berbeda sama FF ku sebelumnya…
Yesungminlah.. langsung aja di RCL.. seperti biasa, wajib kasi kritik dan saran!!
Khamsahamnida #bow~~

----------HAPPY READ----------

  *Ji Sun pov*
~kring.. kring.. kring..~  
Jam alarmku sudah berbunyi menandakan aku harus ke kampus untuk melanjutkan kuliahku. Pagi ini adalah pagi yang cerah, tapi berbeda dengan hatiku yang selalu gelap semenjak kepergian Seung Hee dari hidupku. Ya, semenjak Seung Hee meninggal karna penyakitnya itu (baca cerita 'destiny’), hari-hariku menjadi sepi. Sudah 5 tahun lamanya, Eommaku dan eomma seung hee menjadi lebih dekat. Di rumahku hanya ada aku, eomma dan kakakku (mian, kalau di sequel pertama kakak ji sun gak disebutin. Soalnya pura” kakaknya ji sun pergi study ke amerika. Jadi gak tau apa”^^v).
Aku pergi mengayuh sepedaku menuju kampus. Dari SMA, aku memang senang sekali bersepeda. lalu,Tiba-tiba dari arah belakang ada suara(?) yang memanggil namaku dengan berteriak. Ternyata suara yang memanggilku adalah Lee Hyuk Jae, namjachingu Ah Young.
“Ji Sun-ah!!”
Serentak aku kaget dan menoleh kearah suara itu berada. Karna itu aku terjatuh dari sepeda dan…
BRAKK!!
aku menabrak seseorang yang entah aku tidak tau siapa, yang jelas orang yang tidak kukenal. Langsung saja aku minta maaf padanya. Aku membungkukkan badan agar terlihat sopan. Tapi yang paling aku tidak suka, orang itu malah memarahiku habis habisan.
“Cheoso hamnida”
“YAA!! Kau tidak punya mata ya??!!” katanya dengan membentakku.
“Aku benar2 tidak sengaja. sekali lagi aku minta maaf atas kesalahanku” aku mengucapkan kata maaf berulang kali. Tetap saja orang itu memarahiku. Memang siapa dia?? Seenaknya memarahi orang!!..
“tidak sengaja katamu??!! Sudah tau ini jalan, seharusnya kau lebih memperhatikan itu!! Bukannya malah ceroboh!!kau tau, gara2 kau orang lain bisa saja terluka, Paboya!!” katanya skali lagi membentakku.
“Mwo?? Kau bilang apa?? Yaa!! Kau siapa seenaknya mengejek orang lain!! Asal kau tau saja, aku ini punya nama!! Sok tau!!” aku tidak tahan lagi dengan orang ini. Dia mengejekku dengan kata ‘paboya’. Siapa orang yang mau dipanggil bodoh??. Apalagi dipanggil orang Sok Tau seperti dia..
Dari arah belakangku, Hyuk Jae datang. Dan langsung menanyai kami apa yang terjadi.
“waeyo?? Ada apa ini??”
“hey, beritau dia kalau bersepeda seharusnya melihat ke depan!! Jangan melihat ke belakang!! Gara-gara dia aku hampir saja terserempet.” Jawabnya dengan santai tanpa dosa.
“Yaa!! Kubilang itu tidak sengaja!! Akukan sudah minta maaf padamu!!” aku benar2 tidak tahan sekarang.
“tetap saja aku hampir terluka gara-gara kau!! Kalau terjadi apa2 padaku, memang kau mau membiayainya??!! Sepedamupun tidak cukup untuk membayarnya!!”
“ Cihh, sombong sekali kau!! Memang kau siapa??!! Eoh??!!...” kataku sambil memalingkan muka darinya lalu melihatnya lagi.
Saat itu, Hyuk Jae langsung menghentikan perdebatan kami. Dengan meminta maaf pada orang itu.
“Maafkan temanku, dia benar2 tidak sengaja. Sekali lagi kami minta maaf” kata Hyuk Jae minta maaf dengan kedua tangannya (tau sendirikan orang minta maaf gimana??~).
Aku sudah lelah menghadapi orang di depanku ini. dari pada berlama2 dan berdebat dengan orang asing, lebih baik aku pergi saja.
“Sudahlah, kita pergi saja. Tidak ada gunanya berdebat dengan orang sombong seperti dia!!”  aku menarik tangan Hyuk Jae dan membawa sepedaku ke dalam kampus.


*Author pov*
Sambil berjalan melalui koridor kampus menuju kelas, Ji sun dan Hyuk Jae membicarakan acara wisudah 3 minggu lagi. Mereka membahas soal konsep, property, dan yang lainnya. Karena mereka adalah salah satu anggota TM. Saat membahas hal itu, mereka baru sadar bahwa bel berbunyi tanda masuk. Bersama mereka masuk ke dalam kelas. Lalu menemui teman2 mereka yang lain. Ji Sun duduk disebelah kanan Ha Neul dan sebelah kanan Ji Sun kosong. Sedangkan Hyuk Jae duduk diantara Kibum dan Minho. Akhirnya pelajaran dimulai. Sekarang saatnya pelajaran seni.

*Ji Sun pov* 
Aku senang sekali dengan pelajaran seni. Karna lebih banyak praktek daripada teori. Kalian tau kenapa?? Karna teori membuatku pusing. Apalagi hari ini, kami akan membahas tentang Drama. Asshhh, senang sekali rasanya.
Park jung soo, beliau adalah guru seni kami. Parksaengnim, begitulah kami memanggilnya. Saat beliau masuk ke dalam kelas, saat itu aku sedang menulis sesuatu dalam buku diariku. Jadi aku tidak menyadari bahwa parksaengnim membawa seorang mahasiswa baru.
“wah, ada mahasiswa baru^^, tampan sekali… siapa ya dia??” kata Ha Neul dengan wajah aegyonya itu.
“Aisshhh, kau sudah punya Joog Woon Ha Neul-ah… ingat itu!!..” kataku sambil tersenyum dan tetap menulis diari.
“Eoh, dia itukan yang tadi hampir kau tabrak Ji Sun-ah..” kata Hyuk Jae menambahkan sambil menunjuk kearah mahasiswa baru itu.
Aku menghentikan aktivitasku menulis diari lalu melihat ke depan… dan benar saja, mahasiswa baru itu adalah orang yang hampir saja aku tabrak pagi tadi. Aku benar2 shock saat itu. Dia memperkenalkan dirinya di depan kelas dengan tampang sombongnya itu.
“Annyeong haseyo, naneun Kang Jin Woo imnida. Bangapseumnida..” katanya memperkenalkan diri dengan membungkukkan badan tanda penghormatan.
Aku tidak memperdulikannya. Kulanjutkan saja pekerjaanku yang sempat tertunda tadi. Beberapa detik kemudian, aku tidak menyadari bahwa bumi ini seperti bergoyang (?). lalu kutengok sebelah kananku, dan ternyata memang benar. Orang itu duduk di sebelahku. Aku tidak peduli siapa namanya. Sontak, aku langsung menutupi wajahku dengan buku diariku. Aku tidak mau melihatnya. Jika ia tau aku, mungkin dia akan mengejekku lagi seperti tadi. Aku tidak ingin berdebat dengannya sekarang.
Selama pelajaran aku menutup wajahku dengan buku agar orang yang duduk disebelah kananku itu tidak mengenaliku. Parksaengnim menyampaikan pelajaran kali ini dan memberi kami tugas kelompok beranggotakan 9 atau 10 orang untuk mempraktekkan drama. Ada 4 ketua yang terpilih salah satunya Kimmy. tentu saja aku ikut menjadi anggotanya dan ke 7 temanku yang lain. Temanya bebas, sesuai pilihan. Dan tugas ini harus sudah siap 2 minggu lagi. Dan yang dramanya bagus, akan di tampilkan saat wisudah 3 minggu lagi. Parksaengnim memang terkadang terlalu tegas dalam hal ini. tapi, walaupun begitu aku tetap menyukai pelajaran ini^^v.  

~teet.. teet.. teet..~

*Author pov*
Jin Woo melangkah keluar duluan sebelum Ji Sun keluar. Setelah itu, disusul teman2 Ji Sun yang berjalan menuju kantin kampus. Ji Sun menyendiri ke taman belakang kampus. Sebelumnya ia diajak oleh teman2nya ke kantin untuk membahas tema yang akan dipakai dalam drama nanti. Tapi ia lebih memilih untuk menyendiri. Katanya, apapun keputusannya, ia akan mengikuti.
Ji Sun duduk di bawah pohon sambil bersandar. Ia senang sekali disitu. Sambil membaca buku, lebih tepatnya membaca novel dan menulis diari. Ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari kejauhan. Orang itu adalah Jin Woo. Jin Woo memperhatikan Ji Sun dari samping kejauhan. Dan ia pun tersenyum2 melihat tingkah laku Ji Sun yang menurutnya aneh tapi lucu..

*Jin Woo pov*
Aku memperhatikannya dari samping kejauhan. Dia begitu manis dan cantik. Memang tadi aku memarahinya saat ia hampir menabrakku. Tapi itu hanya agar ia mengingatku. Aku memang tidak tau namanya, walaupun tadi aku sempat mendengar ada orang yang memanggilnya sebelum ia hampir menabrakku. tapi aku ingin sekali mengenalnya lebih dekat, tidak hanya sekedar tau namanya. Dengan duduk disebelahnya, pura2 tidak mengetahui dia dan ikut bergabung dengan kelompoknya, aku akan segera mengenalnya.
Dari kejauhan, kulihat ia sedang menulis diarinya sambil mendengarkan music. Wajahnya itu membuatku ingin tertawa. Sekali2 ia memanyunkan mulutnya tanda berfikir. Dan menggigit pensil yang ada ditangannya itu. Lucu sekali . lalu, tiba2 aku melihatnya menangis sambil melihat kertas yang ada di tangannya. Entah kertas apa yang dipegangnya itu. Tanpa fikir panjang, aku langsung menghampirinya.
“Hey, sedang apa kau disini??” dengan gayaku yang dingin kutanya dia. Dia tidak langsung melihat. Kulihat dia langsung menghapus air matanya itu dengan telapak tangannya.
“neo??!! Kenapa kau bisa ada disini??!! Eoh!!” kurasa dia terkejut melihatku.
“kebetulan saja aku lewat sini, ingin melihat2 kampus baruku. Memang tidak boleh??!!” jawabku dengan angkuh, seperti gayaku^^v
“jangan2 kau mengikutiku??!” jawabnya dengan penasaran dan menuduhku mengikutinya.
“aisshhh, untuk apa aku mengikutimu??!! Membuang2 waktu saja, paboya!!”
“YAA!! Sudah kukatakan aku mempunyai nama!! Namaku adalah Sung Ji Sun, sok tau!!” jawabnya sedikit membentak. Tidak, dia memang membentakku. Karna aku mengejeknya bodoh. tapi itu membuatku mengetahui namanya. Yes, rencanaku berhasil untuk mengenalnya.
“Yaa!! Aku juga punya nama bodoh!! Namaku Kang Jin Woo!!” kataku memperkenalkan diri.
“kalau begitu jangan panggil aku bodoh kalau kau tidak mau kupanggil sok tau!!” katanya sperti memberikan persyaratan padaku. Aku tidak mau kalah dengannya.
“baiklah, cerewet” sudah kubilang aku tidak mau kalah denganya.
“Yaa!! Neo julle!! (kau mau mati)” nada bicaranya seperti mengancamku. Tangannya juga kelihatan mengepal. Sepertinya dia bersiap2 untuk meninjuku…
“ya sudah baiklah..” akhirnya, aku mengalah saja dengannya. Yang jelas langkah pertama berjalan lancar, yaitu mengetahui namanya. YES kataku dalam hati.

~TEET TEET TEET~

*Ji Sun pov*
Akhirnya bel pulang berbunyi. Lelah sekali rasanya. Jam menunjuk pukul 16.30… aku harus bergegas pulang ke rumah karna pukul 18.00, aku harus pergi ke rumah Kimmy untuk mengerjakan tugas drama yang diberikan Parksaengnim tadi di kampus. Aku menaiki sepeda andalanku ke rumah Kimmy. Saat tiba di rumah Kimmy, aku melihat ada mobil yang tidak kukenal sedang parkir di rumah Kimmy. Awalnya kukira itu mobil orang tua Kimmy yang baru. setauku orang tua Kimmy tidak mempunyai mobil seperti itu. Mobilnya menyerupai mobil balap berwarna merah bercampur hitam. Bagus sekali menurutku. Dari pada aku bingung sendiri, lebih baik langsung saja kutanyakan pada Kimmy. Sepertinya semua orang sudah di dalam. Apalagi ini sudah pukul 18.30….
Aku memang telat 30 menit, hehehe. maklum, dari rumahku ke rumah Kimmy memang sedikit jauh.   Membutuhkan waktu 20 menit untuk perjalanan. walaupun begitu, aku tetap datang.
          Langsung saja kulangkahkan kakiku masuk ke dalam. Aku memang sedikit lancang. Tapi kami semua ini teman dekat, jadi kurasa tidak masalah. Benar saja mereka semua ada di dalam. Aku mendengar mereka membicarakan sesuatu disana. Saat berjalan masuk, aku langsung menanyakan pada Kimmy mobil siapa di depan.
          “Kimmy-ah, mobil siapa di de--” Kataku terhenti saat aku melihat orang asing itu di rumah Kimmy. Ah, maksudku Jin Woo. Untuk sesaat kami bertatapan. Mata kami saling bertemu selama Sekitar 30 detik. Saat itu aku seperti tersengat listrik(?), badanku serasa gemetaran melihatnya. Dan aku baru menyadarinya bahwa orang yang bernama Jin Woo itu memang tampan. Aku merasa canggung tiba2. Hatiku serasa berdebar saat menatapnya. Sepertinya dulu aku juga pernah merasakan hal ini pada orang lain. Entah perasaan apa itu… yang jelas itu membuatku bahagia. Setelah beberapa detik, Lalu Hyemi memecah keheningan.
          “Baiklah, kita semua sudah berkumpul. Kajja kita langsung mulai saja!”
aku tidak jadi menanyakan soal mobil pada Kimmy. Karna sudah pasti itu mobil milik Jin Woo. Aku terkejut, kenapa ia bisa ada disini. Kutanyakan pada Kimmy. ternyata ia juga anggota dari kelompok kami. Aisshhh, kenapa harus dia?? menyebalkan.

*Author pov*
          Semua teman2 Ji Sun termasuk Jin Woo berlatih memerankan tokoh masing2. Pemeran utama dalam drama ini adalah Ji Sun dan Jin Woo sebagai sepasang kekasih. Awalnya Ji Sun menolak untuk berpasangan dengan Jin Woo. Jin Woo juga begitu. Tapi semua teman2 Ji Sun sudah menyetujui bahwa Ji Sun dengan Jin Woo. Kimmy pun setuju. Sebagai seorang ketua, ia juga berhak menentukan. Akhirnya itulah keputusannya. Ji Sun dan Jin Woo tak bisa mengelak. Pembagian peran sudah selesai. Sekarang tinggal memainkan peran. Saatnya berlatih… fighting fighting.

          *Ji Sun pov*
          Aisshhh, kenapa harus aku yang berpasangan dengan Jin Woo. memang tidak ada yang lain apa. Aahh, benar juga Semuanya sudah memiliki pasangan masing2. Ah Young dengan Hyuk Jae, Kimmy dengan Kibum,Hyemi dengan Minho dan Ha Neul dengan Joong Woon. Tersisa aku dan Jin Woo. terpaksa kami harus berpasangan. Aisshhh, benar2 menyebalkan.
Aku jadi teringat sesuatu… Disaat seperti ini, biasanya ada Seung Hee yang menghiburku. Dia slalu bisa membuatku tersenyum. Aku benar2 merindukan itu semua. Bukan, aku merindukan Seung Hee… ya, aku sangat merindukannya~  tidak terasa, air mataku keluar lagi untuk kesekian kalinya.

          *Author pov*
          Tiba2 saja Ji Sun terlihat menangis. Tapi semua orang tidak menyadarinya, karna sedang asyik mengobrol. Hanya Jin Woo yang tau, jelas saja karna Jin Woo berdiri di sebelah Ji Sun.  karna merasa diperhatikan, Ji Sun langsung mengusap air matanya itu dengan telapak tangannya. Dia berusaha agar Jin Woo tidak curiga. Dia tidak ingin ada orang yang tau bahwa ia masih mencintai dan sangat merindukan Seung Hee. Dia langsung mengalihkan pembicaraan ke topic dramanya.

*Jin Woo pov*
          Ada apa dengan gadis itu?? Kenapa dia menangis?? Apa karna pembagian perannya denganku?? Aigoo, apa benar karna itu?? Aisshhh, tapi itu tidak mungkin. Hanya karna ini ia menangis??.. aku berbicara dalam hati agar ia tidak tau.. tentu saja~
          Sungguh, aku tidak ingin melihatnya seperti ini. aku tidak ingin melihatnya menangis… itu akan membuatku merasa bersalah padanya. Kenapa aku ini?? memang siapa dia?? Omo, aku sudah gila!! Benar, aku memang sudah gila. Gila karna menyukainya. Sejak pertama kali bertemu saat ia hampir menabrakku, aku sudah menyukainya dan mungkin akan berubah menjadi mencintainya. Apa yang harus aku lakukan sekarang?? Aku bingung dengan diriku sendiri..
Aku jadi merasa takut berbicara. Tapi aku harus bertanya padanya kenapa ia menangis.
          “hey, kau kenapa?? Begitu saja menangis..” dengan gayaku yang dingin padanya. Aku tidak mau kalau sampai dia tau bahwa aku menghawatirkannya.
          “eoh, siapa yang menangis??!! Hanya saja…. Mataku kelilipan debu. Kau saja yang berlebihan mengira aku menangis” dia menjawab pertanyaanku dengan sedikit terbata.
          “oohhh, kelilipan.. ya sudah” aku tidak ingin menanyainya lebih lanjut karna dari jawabannya itu, aku sudah mengerti bahwa ia menyembunyikan sesuatu dariku. Dia berkata bohong, dan aku tau itu. Aku harus mencari tau apa yang terjadi padanya sehingga ia menangis..~

          *Author pov*
          Jam sudah menunjuk pukul 22.30… semua pulang ke rumah masing2. Dan tentunya diantar oleh namjachingu masing2. Hanya tinggal Ji Sun yang pulang sendiri dengan menaiki sepeda kesayangannya. Jin Woo pulang duluan. Ji Sun berjalan mengarungi jalan menuju rumahnya. Hari semakin gelap. Lampu2 jalanan sudah banyak yang dimatikan. tinggal ia sendiri di jalanan. Tak ada siapapun. Hanya terdengar suara gonggongan anjing yang sedang mencari makan di malam hari. Tiba2 saja langkahnya terhenti. Ia merasa takut, apa yang akan terjadi padanya. Karna 3 orang pemuda yang tidak ia kenal berbau alcohol tiba2 saja berhenti di depannya.

          *Ji Sun pov*
          Aku merasa takut sekarang. Benar2 takut kalau sesuatu terjadi padaku. Apa yang harus kulakukan sekarang?? Kekuatanku tidak sebanding dengan 3 orang pemuda itu. 3 orang itu menggodaku, berusaha menyentuhku. Akhirnya aku memutuskan untuk berteriak sekencang2nya. Berharap bantuan akan segera datang.
          “hai cantik, kau sedang apa disini?? Mari kutemani??...” kata pemuda pertama sambil berusaha menyentuh tanganku. Tentu saja aku segera mengelak darinya.
          “wiihhh, galak juga… hahaha… ayolah, tidak apa2” kata pemuda kedua sambil merayuku. Dia berhasil menyentuh tanganku.
          “ lepaskan!!.. “ aku berteriak berulang kali. Pemuda ketiga memegang lenganku, berusaha menutup mulutku agar aku tidak berteriak. Dan ia berhasil. Sekarang mulutku terkunci. Aku berusaha untuk melepaskan diri dari ketiga pemuda itu.

          *Author pov*
Ji Sun berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari ketiga pemuda jahat itu. Beberapa detik kemudian, seorang pemuda menyelamatkannya.  Entah dari mana datangnya pemuda baik itu. Ia langsung meninju ketiga penjahat yang menggoda ji Sun tadi. Dengan kekuatannya, ia berhasil membuat ketiga penjahat babak belur karna pukulannya. Akhirnya ketiga penjahat itu kabur. Ji Sun tidak memperhatikan orang yang telah menyelamatkannya. Untuk sesaat, Ji Sun hanya bisa terdiam karna trauma yang baru saja dialaminya. Ia tidak kuat lagi. Akhirnya ia terduduk saat itu juga.

          *Jin Woo pov*
          Aku tidak rela melihatnya digoda orang lain, apalagi orang jahat. Ingin sekali aku bisa menjaganya dari orang2 seperti itu. Tenang saja Ji Sun-ah, aku akan selalu menjagamu, apapun yang terjadi. Aku berjanji. Aku melihatnya terduduk diam sambil menatap tanah. Aku tidak tega melihatnya seperti itu. Kuputuskan untuk membawanya kerumahku. Karna aku tidak tau rumahnya, dan ia juga tidak mengatakan apapun saat kutanya. Di sepanjang perjalanan, ia hanya diam. Jam sudah menunjukkan pukul 23.20… ini sudah sangat larut malam. Akhirnya sampai juga di rumahku. Aku langsung menyuruhnya duduk di ruang tamu. Dia masih terdiam. Untuk beberapa saat, kubiarkan dia seperti itu. Mungkin ia masih shock karna kejadian tadi. Sudah 5 menit dia terdiam disebelahku. Ya, aku duduk di sebelahnya. Kuberanikan diri untuk berbicara dengannya.
          “neo… gwaenchana??” nada suaraku seperti berbisik, tapi masih dapat didengar. Ia tidak langsung menjawabnya. Tiba2 ada suara nada dering T-ARA_day by day… nada itu berasal dari dalam jaket Ji Sun yang tergeletak di atas meja. Kurasa itu suara ponsel Ji Sun.
          “Yaa!! Ponselmu berbunyi… kau tidak mau angkat??!!” kataku sedikit keras. Tetap saja ia diam. Aiisshhh jinjja..
          “haruskah aku yang mengangkatnya??!! Eoh!!” kurasa dia benar2 shock. Langsung saja kuambil ponselnya dari dalam jaket, dan mengangkatnya.
          “Yeoboseyo??” sapaku pada orang di telfon.
          “Ji Sun-ah, kau ada dimana sekarang?? Kenapa belum pulang?? Ibu mengkhawatirkanmu.. kau tidak apa2kan?? “ kurasa yang menelfon ini adalah eomma Ji Sun. aigoo, apa yang harus aku katakan pada eommanya. Tidak mungkin aku mengatakan bahwa dia ada di rumahku sekarang. Jika aku mengatakan itu, eommanya akan marah pada Ji Sun. langsung saja kukatakan pada Ji Sun kalau eommanya menelfon.
          “hey, eommamu menelfon… aku harus mengatakan apa??” aisshhh, pada saat seperti ini, dia tetap saja tidak menjawabku. Terpaksa aku menjawab…
          “maaf ahjuma, aku Jin Woo teman Ji Sun. dia sedang berada di rumah Kimmy sekarang. Ponselnya tertinggal saat kerja kelompok tadi. Sepertinya ia menginap disana” maafkan aku Ji Sun, aku harus berbohong agar kau tidak dimarahi eommamu.
          “aahh, mianhae kukira kau Ji Sun anakku. Baiklah kalau begitu, sampaikan padanya kalau eommanya menelfon semalam” sedikit lega rasanya. Eomma Ji Sun percaya padaku. Tapi tetap saja, itu tidak baik. Berbohong, apalagi pada orang yang lebih tua. Aisshhh, itu semua karna aku bingung harus mengatakan apa. Saat aku membuatkan minum di dapur, ia sudah tertidur pulas di sofa. Kuselimuti dia Dan membiarkannya tidur pulas.

-_-_-_-_-_-_-

~kriiiiiiiiiiiing kriiiiiiiiiiiing~ (critanya jam alarm^^v)
          *Author pov*
          Pagi ini Jin Woo berencana membawa Ji Sun ke rumah Kimmy dan menceritakan apa yang terjadi semalam. Ah Young datang bersama Hyemi. Hanya ada kami berlima di rumah Kimmy. karna semua teman kami, sibuk dengan urusan masing2. Aku sudah menceritakan semua pada mereka. Ah young terkejut. Dan Hyemi spontan juga kaget.
          “Benarkah?? Lalu apa yang terjadi??” kata Ah young. Dia seperti orang yang sedang dikejar2 anjing. Bicaranya cepat sekali. Belum sempat aku menjawab, Hyemi menambahkan.
          “apa yang dilakukan penjahat itu?? Ji Sun tidak apa2kan??” mana yang harus kujawab lebih dulu. Kuputuskan untuk menjawab….
          “Tanya saja sendiri pada orangnya” jawaban singkat bukan??
          Akhirnya, Ah Young dan Hyemi menanyakannya langsung pada Ji Sun. awalnya, Ji Sun masih diam. Setelah Ah Young dan Hyemi menghiburnya, akhirnya ia mulai menceritakan apa yang terjadi. Semuanya…
          “syukurlah kau tidak apa2…” Ah Young merasa lega Ji Sun tidak apa2.
          “apa kau tau kalau yang menyelamatkanmu adalah Jin Woo??! Dia yang menghajar semua penjahat itu…” Hyemi menanyainya masalah itu.
          “jinjjayo?? Jin Woo yang menyelamatkanku?? Bukankah Seung Hee yang menyelamatkanku??! Aku melihat, Seung Hee yang menyelamatkanku..” aneh sekali, siapa Seung Hee?? Kenapa dia mengira aku adalah Seung Hee??
          “sudahlah Ji Sun-ah, Seung Hee sudah tiada. Lupakan dia!.. sekarang yang ada hanya kami, teman2mu.” Kata Kimmy seperti membujuk agar Ji Sun melupakan Seung Hee.
          “tapi semalam dia benar2 ada disana menyelamatkanku…” Ji Sun tetap saja tidak percaya. Dan terus mengatakan bahwa yang menyelamatkannya adalah Seung Hee.
          Aku masih tidak mengerti, siapa Seung Hee?? Ada hubungan apa Ji Sun dengan Seung Hee??... aisshhh, ya sudahlah nanti saja kutanyakan. Yang penting Ji Sun sudah mau bicara lagi.
          Aigoo, kulihat dia menangis lagi. Setelah ia mengatakan ia tidak bisa melupakan Seung Hee. Apa yang harus aku lakukan?? Kubiarkan dia menangis di pelukan Ah Young.

          *Ji Sun pov*
          Aku tidak percaya dengan yang mereka katakan. Jin Woo?? Yang menyelamatkanku?? Aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat semalam. Aku melihat Seung Hee menyelamatkanku semalam. Tapi mereka memang benar. Seung Hee sudah tiada. Itu hanya hayalanku saja. Yaa, mungkin mereka benar kalau aku memang harus melupakan Seung Hee. Baiklah, aku akan berusaha…
          Tidak terasa air mataku keluar deras sekali (emang hujan deras??^-^v) sampai membasahi dress yang kukenakan. Ah Young memelukku. Berusaha menenangkan aku.

          *Ah Young pov*
          Kulihat ia sangat rapuh. Kudekap dia dalam pelukanku agar ia lebih tenang. Dalam pikirannya hanya ada Seung Hee yang ia cintai. Karna itu dia mengira Jin Woo adalah Seung Hee. Aku tidak tega melihatnya terus2an seperti ini. aku ingin Ji Sun yang ceria, selalu tersenyum, selalu bisa membuat kami semua tertawa. Aku rindu dia yang seperti itu. Kurasa aku harus membantunya melupakan Seung Hee. Sebagai seorang sahabat, aku memang harus membantunya disaat apapun.

          *Author pov*
          Untuk beberapa saat, Ji Sun berada dalam pelukan Ah Young. Tidak lama kemudian, terdengar suara mobil. kakak Ji Sun sudah datang menjemput. Tadi Kimmy yang menelfon. Joon Soo mengetuk pintu dari luar. Lalu menemui adiknya. Ia mengkhawatirkan adiknya yang unyu2 itu. Ia takut ada apa2 pada adiknya. Tanpa basa basi, Joon Soo langsung menyuruh adiknya pulang bersamanya.
          “ayo kita pulang! Eomma sudah menunggu di rumah” katanya sambil menarik tangan adiknya.
          “tunggu sebentar, aku ingin disini…” jawab Ji Sun sambil menarik tangannya kembali. Ia tidak memperdulikan kakaknya itu.
          “cepat!!, besok kau bisa datang lagi kemari. Sekarang eomma sangat mengkhawatirkanmu”
          Ji Sun akhirnya pulang bersama kakaknya yang memang sedikit galak. Ia berpamitan pada Ah Young, Hyemi dan Kimmy. tidak dengan Jin Woo..

          *Ji Sun pov*
Sesampainya di rumah, aku langsung menghampiri eomma untuk mengatakan bahwa aku baik2 saja.
          “Eomma, nan gwaechanaeyo^^” kataku sambil memeluk eomma dari belakang.
          “aigoo, darimana saja kau?? Eomma sangat mengkhawatirkanmu.. “
          “aku kan ada di rumah Kimmy eomma…”
          “oh iya, siapa temanmu yang mengangkat ponselmu semalam?? Suaranya seperti suara laki2” kata eomma sambil membalikkan badan menghadap kearahku.
          “jeongmal?? Nugu eomma??”
          “aisshhh, eomma bertanya padamu kenapa kau balik bertanya!!??” kata eomma sambil memukul sedikit kepalaku.
          “appoyo… “ kumanyunkan bibirku, sakit sekali jitakan eommaku itu.
          “kau bersama siapa semalam?? Eoh??”
          “sudahlah eomma. Lupakan saja. Yang penting aku sudah di rumah dan aku baik2 saja^^~ nee..”
          “Aisshhh, kau ini pintar sekali mengalihkan pembicaraan… ya sudah.. kau istirahat sana. Inikan hari libur. Gunakan sebaik2nya. arachi??”
          “Arasseo, aku istirahat dulu eomma^^” ku kecup kening eomma dan melangkah menuju kamarku.

          *Jin Woo pov*
          Syukurlah dia baik2 saja. Aku merasa lega. Saat ku melangkah menuju kamarku dan merogoh saku jaketku, aku menemukan sebuah ponsel. Aigoo, inikan ponsel milik Ji Sun. aisshhh, aku lupa memberikan padanya. Ottokhae??.. aku berfikir sejenak. Ahh, akan kuberikan besok saat latihan drama. Ya, Besok…

          *Ji Sun pov*
          Aku merasa ada sesuatu yang hilang. Aku mencari2 sesuatu dalam saku jaketku. Ya, aku sedang mencari ponselku. Tidak ada…. Dimana ponselku?? Lalu aku menelfon Kimmy lewat telfon rumahku. Aku bertanya pada Kimmy, apa dia tau dimana ponselku. Dia menjawab, dia tidak tau. Aisshhh, ottokhaji?? Chakkaman…, terakhir kali aku bersama Jin Woo. Karna katanya dia yang menolongku dari para penjahat. Jadi kemungkinan, ponselku ada padanya. Mungkin, semoga saja…

          *Author pov*
          Keesokan harinya Jin Woo mengembalikan ponsel milik Ji Sun saat mereka bersama berlatih drama. Tentunya dengan semua anggota drama. Hari demi hari mereka lalui. Tidak terasa selama berlatih drama, mereka berdua semakin dekat.

*Ha Neul*
          Hari demi hari, aku melihat hubungan Ji Sun dan Jin Woo semakin dekat. aku juga senang, akhirnya Ji Sun sudah bisa tersenyum lagi. Karna selama berlatih, Jin Woo lah yang dapat membuat kami semua tertawa termasuk Ji Sun. hatiku mulai tenang. Sepertinya Ji Sun sudah dapat melupakan Seung Hee. Ya, sepertinya begitu.

          *Author pov*
          Sudah 2 minggu mereka semua berlatih drama. Tiba saatnya untuk pemilihan atau seleksi, kelompok siapa yang akan tampil saat acara wisudah minggu depan. Satu per satu kelompok maju ke depan panggung yang mungkin memang sederhana, tapi cukuplah untuk seleksi. Setelah semua kelompok sudah tampil, sekarang saatnya pengumuman.

          *Kimmy pov*
          Tiba saatnya pengumuman. Aigoo, hatiku deg-degkan. Bagaimana ya hasilnya… parksaengnim akan membacakan hasilnya. Ada 2 kelompok yang akan tampil minggu depan. Dan salah satunya adalah kelompok kami^^’ wahh, senangnya^^b kami bangga sekali.. acting Ji Sun dan Jin Woo menjiwai… jangan2…. Aisshhh, sudahlah kimmy, yang penting kami semua bisa tampil minggu depan.

          *Author pov*
          Tidak terasa, saatnya tiba. Acara wisudahpun segera dimulai. Akhirnya, Ji Sun dan teman2nya bisa menyelesaikan kuliah dengan cepat. Acara demi acara sudah dilewati. Semuanya sudah selesai…
          Ji Sun terlihat sedang duduk melamun di bawah pohon di taman belakang kampus. Ia tidak menyadari bahwa Jin Woo datang dan duduk disebelahnya.
          “Ji Sun-ah!” Jin Woo memanggilnya. Ia tidak mendengarnya.
          “Yaa!! Ji Sun-ah!” Jin Woo memanggilnya sekali lagi dengan menepuk lengan kirinya. Kali ini ia menoleh, dengan terkejut.

*Jin Woo pov*
          Aisshhh, gadis ini tuli atau apa.. dipanggil tidak menjawab. Aku sedikit berteriak memanggilnya dan menepuk lengan kirinya. Akhirnya menoleh juga.
          “kau itu punya telinga atau tidak??! Dipanggil, tidak menjawab.. kau tuli ya??!”
          “eoh??! Kau memanggilku??! Ah mian, aku tidak tau kalau kau memanggilku.. hehehe^^”
          “aisshhh, paboya!!” kupalingkan wajahku darinya. Aku berkata sedikit berbisik agar ia tidak mendengarnya karna aku memanggilnya bodoh. Tapi aku salah,,… ia mendengarnya.
          “Mwoya??! Kau mengejekku lagi??”
          “ne^^ waeyo??” kataku sambil berusaha menghindar darinya agar ia tidak memukulku kemudian.
          “Yaa!! Mwoya?? Yaa!! Kemari kau!! Awas kau ya!!” katanya sampil mengepalkan tangannya. Itu artinya ia akan memukulku.
          Untuk beberapa saat, kami saling mengejar satu sama lain seperti anak kecil yang sedang bermain kejar2an. Aku senang sekali,, Dia tertawa sambil berusaha mengejarku dan tentu saja ia tidak akan bisa menyusulku.. dari pada terus2an berlari, lebih baik aku mengalah saja. Kami berdua duduk di bawah pohon.aku ingin sekali membicarakan hal ini. tapi aku tidak berani mengatakannya. Akhirnya kuputuskan untuk mengatakannya.
          “Ji Sun-ah..” panggilku memecah keheningan.
          “ne… waeyo??”
          “aku ingin menanyakan sesuatu padamu..”
          “ige mwoya??”
          “kalau boleh tau,,,, siapa Seung Hee??” aku menanyakannya dengan sedikit terbata2. Dan kurasa aku berhasil membuatnya terkejut. Matanya terbelalak menghadap ke arahku.
          “m..mwo??”
          “siapa Seung Hee dan ada hubungan apa kau dengan Seung Hee??” tanyaku sekali lagi.
          “aahh, dia… dia namjachinguku” Ji Sun menjawab dengan sedikit terbata.
          “namjachingumu?? Jinjjayo??” aku kaget mendengarnya.
          “ne, tapi ia sudah tiada”
          “aahhh, kau masih mencintainya??”
          “molla… “

          *Author pov*
          Ji Sun menceritakan semua tentang Seung Hee pada Jin Woo. Ji Sun juga menceritakan bahwa ia mirip sekali dengan Seung Hee. Semua yang ada pada Jin Woo.. gaya bahasanya.. semuanya.. terlihat Ji Sun menangis lagi… langsung saja Jin Woo berusaha untuk menenangkannya. Mereka berdua berpelukan beberapa menit. Jin Woo membiarkan Ji Sun menangis di pelukannya.

          *Jin Woo pov*
          Aku sedih melihatnya seperti ini. aku tidak ingin, selama hidupnya ia mengingat orang yang sudah tiada. Aku ingin membahagiakannya.
          “sudahlah, jangan menangis lagi. Untuk apa menangisi orang yang sudah tiada…”
          “hiks hiks hiks, aku sudah berusaha melupakannya.. tapi itu sulit sekali..”
          “kalu begitu, aku akan membantumu untuk melupakannya”

          *Ji Sun pov*
          Untuk beberapa menit aku menangis di dalam pelukannya. Hatiku merasa tenang saat itu. Entah kenapa, setiap aku bersama Jin Woo, aku merasa bahwa aku bersama Seung Hee. Omona, apakah dia pengganti Seung Hee ku??...

          *Author pov*
          Setelah pulang dari acara wisudah kampus pukul 14.00…., sorenya Ji Sun pergi ke bukit dekat rumahnya. Sebelumnya, ia menjenguk eomma Seung Hee. Hanya sekedar memastikan kalau eomma Seung Hee sehat2 saja. Sesampainya di bukit, ia ingat kata2 Seung Hee saat bersamanya di bukit itu. Benar, ia mengingat masa lalunya bersama Seung Hee. Air matanyapun jatuh menggenang(?)… ia tak tahan lagi dengan takdir yang ia terima. Ingin sekali ia menghentikan hidupnya saat itu juga. Tapi sebelum hal itu terjadi, ia mengingat perkataan eommanya yang menyuruhnya untuk melanjutkan kuliah di amerika bersama kakaknya.

          #Flashback on#

~tok tok tok~
          “ini eomma Ji Sun-ah…” kata eomma dari balik pintu.
          “eoh, masuklah eomma” aku sedang mendengarkan music sambil tiduran di tempat tidur.
~Cklek~
          “ada apa eomma??” tanyaku to the point.
          “ada sesuatu yang eomma ingin bicarakan denganmu”
          “soal apa eomma??”
          “apa rencanamu setelah ini??” Tanya eomma langsung.
          “maksud eomma??”
          “begini Ji Sun-ah, eomma ingin kau melanjutkan kuliah untuk S2 ke amerika bersama kakakmu. Kau mau kan??”
          “mwo?? Amerika eomma??”
          “ya, eomma ingin sekali kau mengikuti jejak kakakmu yang sukses menjadi pengusaha disana”
          “tapi eomma, kenapa tidak disini saja aku melanjutkan S2?? Kenapa harus di amerika?? Biayanyapun pasti sangat mahal kan?? Aku tidak ingin membebani eomma.  Eomma juga akan sendiri disini kalau aku ke amerika.. aku tidak akan meninggalkan eomma sendiri..”
          “Ji Sun-ah, dengarkan eomma” kata eomma sambil memegang kedua lenganku. Eomma melanjutkan.
          “Eomma tidak apa2 disini. Ada eomma Seung Hee juga yang menemani eomma. Kau pergi ke amerika ya bersama kakakmu?? Sukses disana… Ji Sun-ah eomma tidak pernah meminta apapun darimu. Hanya ini yang eomma minta. Otthe??” kata eomma meyakinkan.
          “ehh…” aku berfikir sejenak. Eomma memang tidak pernah meminta apapun dariku. Kurasa aku tidak bisa menolak. Aku melanjutkan….
          “baiklah eomma,,,” jawabku pasrah-_-
          “kalau begitu, eomma akan mempersiapkan kepergianmu minggu depan setelah kelulusanmu. Malamnya, kau akan segera pergi ke amerika bersama kakakmu” kata eomma sambil berusaha berdiri.
          “mwoya?? Minggu depan??”
          “ne, kau akan tinggal di amerika selama 3 tahun sampai kuliahmu selesai. Dan setelah itu, terserah padamu kau mau kemana..^^b” kata eomma tersenyum sambil melangkah keluar kamar.

            #Flashback off#

            *Ji Sun pov*
            Hari ini adalah hari terakhir aku disini. 3 tahun lagi aku akan kembali kesini. Eoh, aku belum memberitau teman2ku kalau aku akan ke amerika malam ini. aku harus memberitau siapa dulu??..
Tiba2 orang pertama yang terbesit dalam benakku adalah Jin Woo. Ada apa denganku??.. apa aku… mulai menyukainya??.. tidak mungkin, kita baru kenal 3 minggu yang lalu.. aisshhh, kuputuskan untuk menelfon Kimmy terlebih dulu. Lalu ke semua teman2 dekatku..
            ^pembicaraan dalam telfon^
            “eoh, Kimmy-ah”
            “ne, waeyo Ji Sun-ah??”
            “aniyo. Aku hanya ingin memberitaumu kalau malam ini aku akan pergi ke amerika”
            “MWO?? Amerika?? Kenapa kau tidak mengatakannya sejak dulu??” suaranya terdengar seperti berteriak karna terkejut.
            “mianhae Kimmy-ah, aku tidak sempat mengatakannya padamu. Sudah bagus aku memberitaumu. Daripada aku pergi tanpa kabar. Hm??!!”
            “meskipun begitu… jika kau mengatakannya sejak dulu, pasti kami akan mengadakan party untukmu, merayakan kepergianmu ke amerika.. agar kau sukses disana”
            “aisshhh, tidak perlu seperti itu.. aku akan kembali 3 tahun lagi..”
            “3 tahun?? Lama sekali”
            “benar, jadi jangan sedih ya kalau tidak ada aku?? Hehhehe^^”
            “baiklah kalau begitu. Jaga dirimu disana”
            “ne, arasseo. Kimmy-ah, tolong beritau yang lain ya??”
            “tentu saja aku akan memberitaukannya pada yang lain. Kami tidak rela kau pergi..>
            “eooohhh, Kimmy-ah mianhae… aku janji 3 tahun lagi aku akan benar2 pulang”
            “iya2… aku tau, kau itu selalu menepati janji. Ya sudah, nanti aku dan teman2 akan mengantarmu ke bandara. Otthe??”
            “ya baiklah, pukul 20.00 penerbanganku akan segera berangkat. Jadi kalian harus ke rumahku pukul 19.00… arasseo??”
            “arasseoo… kalau begitu, sampai jumpa di rumahmu”
            “Ne..”

            *Jin Woo pov*
            Tidak ada yang aku lakukan. Hanya duduk di depan televisi dan minum kopi. Ya, itulah kebiasaanku kalau sedang tidak ada kerjaan. Beberapa menit kemudian, kudengar nada dering ponselku berbunyi. Minho?? Ada apa dia menelfon??..
            “yeoboseyo?? Ada apa Minho??”
            “hey Jin Woo, dimana kau?? Cepat kemari! Ji Sun akan pergi ke amerika 30 menit lagi…”
            “jinjjayo?? Untuk apa dia ke amerika??”
            “sudahlah, tidak ada banyak waktu untuk menjelaskannya. Dari tadi kami mencarimu.. tapi kau tidak ada, dan ponselmu tidak bisa dihubungi“
            “baiklah, aku segera kesana” langsung saja kuraih kunci mobil dan bergegas pergi ke bandara.
            Aku tidak bisa kehilangan dia. Sekarang waktunya aku mengatakan kalau aku sangat mencintainya. Gadis yang kucintai akan pergi. Itu tidak bisa dibiarkan. Aku harus menghentikannya.

@bandara chuseo
            *Joong Woon pov*
            Dimana Jin Woo?? Kenapa dia belum datang?? Sebentar lagi Ji Sun akan pergi ke amerika. Aisshhh, anak itu.. kutanyakan pada Minho..
            “Minho-ah, kau sudah menghubungi Jin Woo?? Kau sudah mengatakan kalau Ji Sun akan ke amerika??”
            “Sudah hyung… katanya, dia akan segera kemari”
            “aisshhh, anak itu benar2…”
            Sekarang saatnya ia mengatakan pada Ji Sun bahwa ia mencintainya. Tapi kenapa sampai sekarang ia belum datang juga??.. (bagaimana aku bisa tau?? Benarkan itu pertanyaan kalian??^^/)
Tidak hanya aku yang mengetahui kalau Jin Woo sebenarnya menyukai Ji Sun. tapi kita semua sudah mengetahuinya. Darimana?? Kami tau dari semua tingkah laku dan perhatian yang ditunjukkan Jin Woo pada Ji Sun. kami menyadarinya 2 hari yang lalu. Saat kami mengajak mereka berdua untuk ikut bersama kami ke taman bermain. saat sampai di taman bermain, kami semua membiarkan Ji Sun dan Jin Woo jalan berdua dengan maksud supaya dalam drama yang ditampilkan saat acara wisudah berjalan lancar dan mereka berdua mendapat kemistri. Kami mengikuti mereka dari belakang. Tentu saja mereka berdua tidak tau. Itu rencana kita. Kkkkk^^(senyum evil). Mereka berdua terlihat akrab. Saling bercanda dan mengobrol. Jin Woo begitu perhatian pada Ji Sun. Saat itulah kami menyimpulkan bahwa Jin Woo sebenarnya menyukai Ji Sun. begitu critanya…^^v

            *Jin Woo pov*
            Aku langsung melangkah masuk menuju lobby bandara. Aku yakin mereka ada disana. Ini sudah jam 19.40… masih ada 20 menit lagi untuk mencegahnya pergi. Saat sampai di lobby, aku langsung mencari mereka. Ya, aku menemukannya. Itu mereka. Mereka akan menuju ke penerbangan. Aku langsung berlari ke arah mereka dan menghampiri Ji Sun.
            “Ji Sun-ah…, “ aku memanggilnya sekeras mungkin agar ia mendengarku.

            *Ji Sun pov*
            Saat aku berdiri, ada seseorang yang memanggilku dari belakang. Kubalikkan tubuhku melihat orang yang memanggilku. Dia adalah Jin Woo. Jin Woo?? Kenapa dia berlarian memanggilku??. Oh iya, sejak tadi aku memang tidak melihatnya. Kukira dia sibuk dengan urusannya. Dan sekarang ia berdiri dihadapanku… Semua orang memandangi kami berdua.
            “Jin Woo-ah?? Neo… kenapa kau kemari??”

            *Jin Woo pov*
            Aku harus mengatakannya sekarang juga. Sudah tidak ada waktu… ayolah Jin Woo, kau harus memberanikan diri untuk mengatakannya. Aku berusaha mengatur nafasku agar tidak ngos2an. Langsung saja kumulai….
            “Ji Sun-ah, ada yang ingin kukatakan padamu”
            “ne, mwoya??” kulihat wajah penasarannya. Lalu kupegang kedua tangannya.
            “Ji Sun-ah, nan… saranghaeyo” kataku sedikit terbata
            “MWO??” kurasa dia kaget mendengarnya.
            “ne, nan jeongmal saranghaeyo..”
            “Jinjja??”
            “Ne” sambil kuanggukkan kepalaku tanda yakin.
            Kulihat dia sedang berfikir. Tidak lama kemudian, dia mengatakan sesuatu.
            “Mianhae…, aku tidak bisa memberikan jawabannya sekarang. Mungkin setelah pulang dari amerika nanti, aku akan segera memberitaumu jawabannya. Otthe??”
            “berapa lama kau di amerika??
            “sekitar 3 tahun..” jawabnya dengan tersenyum.. apa yang lucu… tidak ada yang lucu.
            “baiklah, aku akan menunggu selama 3 tahun. Aku berjanji aku akan setia menunggumu” jawabku sambil mengangkat kedua tangannya. Lalu aku memeluknya sebagai tanda perpisahan… 3 tahun lagi, aku akan mendengar jawabannya. Sampai jumpa Ji Sun-ah.. aku akan selalu mencintaimu…^_^


            ~To be Continued~


          Gimana? Gimana? Kasi pendapat yaaaa….
Supaya di sequel selanjutnya bisa membangun… ^^
Gomawo^^    

DESTINY


Title       :  DESTINY
Author  :  Lee Ah Young a.k.a Nisa
Genre   :  Sad, Romance
Cast       :
  • Lee Seung Hee
  • Sung Ji Sun
  • And other cast
Annyeong hasseyo chingudeul..^^
Sebelumnya terimakasih yang sudah mau baca FF gaje ku ini -___-
Disini aku tidak memakai cast artis seperti pada umumnya. Dikarenakan aku bingung siapa yang pantas menjadi cast nya. Dan Seung Hee disini akan menjadi pemeran utamanya, tapi nanti pada sequelnya jadi cameo.. Genre nya SAD tapi yang ada aku yang sedih, karna gak bisa bikin kalian sedih.. mian kalau ada typo yang nyelip dan untuk nae eonni (Sung Ji Sun) mian kalau hasilnya tak memuaskan dan gomawo sudah meminjamkan (?) namkornya dan nama Sung Hee. FF ini oneshoot tapi mungkin kepanjangan dikarenakan aku tidak pandai merangkai kata2..
Yesungminlah, silakan di RCL.. wajib kasih kritik dan saran!! Karena itu sangat berarti bagiku..
----------HAPPY READ----------
Piiip piip piip piiip~~~
Terdengar suara alat pengukur detak jantung (gatau namanya -_-) berbunyi di sebuah kamar di rumah sakit, dan berbaringlah seorang namja kurus yang memejamkan matanya, dan mungkin tidak sadarkan diri. Disebelah kanannya ada seorang wanita paruh baya dan itu adalah eomma nya yang sedang memegang tangan anaknya erat2 seakan tidak mau kehilangan anak satu2nya itu
“Seung Hee!” suara seorang yeoja datang dari balik pintu, lalu eomma yang mendengar kedatangan seseorang langsung berdiri dari tempat duduknya dan memeluk yeoja itu
“hiks.. hiks.. Ji Sun-ah” yeoja itu bernama Ji Sun, Ji Sun langsung menenangkan eomma Seung Hee
“uljima eomma, Seung Hee akan baik2 saja, jangan khawatir, uljima” Ji Sun menepuk2 punggung eomma seraya menenangkannya
“eomma istirahatlah, aku yang akan menjaga Seung Hee”
“tapi, Ji Sun-ah aku sudah banyak merepotkanmu”
“sudahlah eomma, apa eomma lupa apa kata eomma dulu? aku harus merawatnya layaknya kakakku sendiri kan? jadi tidak usah sungkan eomma, percayalah padaku bahwa Seung Hee baik2 saja, ne?”
“baiklah, eomma pulang dulu, aku percaya padamu, kalau ada apa2 langsung hubungi eomma, ne?”
“hm, ne eomma” eomma langsung pergi yang sebelumnya menengok ke arah putranya memastikan ia baik2 saja
Ke esokan harinya..
@school
Terlihat Ji Sun sedang duduk melamun di taman sekolah dan tidak menyadari bahwa ada yang duduk di sebelahnya, seorang yeoja
“Ji Sun-ah, sedang apa kau disini?” Ji Sun tidak menjawab entah tidak dengar atau tidak tau kalau ada yang bebricara (-_-)
“Ji Sun-ah” yeoja itu memanggilnya lagi
“oh, hm? ah Kimmy-ya, sedang apa kau disini?” jawab Ji Sun yang sudah sadar dari lamunannya
“mwo? Aish aku bertanya, malah kau balik tanya”
“mwo? Kau.. bertanya apa?”
“aish ada apa denganmu? Aku tadi bertanya sedang apa kau disini?”
“ah, aku tidak mendengarnya tadi, hm.. aku tidak sedang apa2 disini”
“hish, yasudahlah lupakan, kemarin pulang sekolah kau dimana? Aku dan Hyemi mencarimu, kau tega sekali meninggalkan kami!”
“mwo? Ah,, hm,, aku.. aku ada urusan mendadak dengan eomma ku, mianhae telah meninggalkan kalian” ucap Ji Sung gugup karena berbohong “ah, apa kau sudah makan? Ayo ke kantin!” ajak Ji Sun mengalihkan pembicaraan
@Ji Sun’s Home
“eomma, aku pulang!”
Brukk
Ji Sun menjatuhkan tasnya karena terkejut apa yang telah dilihatnya
“Seung Hee” ucap Ji Sun pelan
“ne, ini aku” Ji Sun tidak mendengarkan apa yang baru saja Seung Hee katakan, dan langsung menatap eomma nya dan eomma Seung Hee bergantian
“duduklah sini Ji Sun-ah!” ucap eomma Ji Sun
Ji Sun pov
Aku tidak percaya apa yang baru saja aku lihat, didepanku, Seung Hee, yah itu benar2 Seung Hee. Kemarin masih ada di rumah sakit, dan.. sekarang sudah ada di rumahku?.. didepanku.. Aku duduk disebelah eomma dan di depanku ada Seung Hee dan eommanya.
“ada,, apa,, ini sebenarnya?” kataku terbata2, aku masih shock. Karena jarang2 Seung Hee dan eomma nya berkunjung ke rumahku. Dan mereka kesini hanya kalau ada hal penting saja...
“Ji Sun-ah, besok kau libur kan? Kau mau mengajak Seung Hee jalan2?” kata eomma Seung Hee, dan menatapku dalam seakan2 beliau memohon padaku. Aku menengok eomma, aku hanya ingin memastikan. Seakan eomma mengerti isyaratku, eomma hanya bisa mengangguk.
“ne,, eomma” akhirnya aku menyetujuinya, aku mencoba, aku hanya mencoba yang terbaik untuk Seung Hee..
Flashback on
Aku berjalan2 keluar untuk menghirup udara segar, aku berjalan keluar rumah, tujuanku ke bukit yang tidak seberapa jauh dari rumahku. Aku menengok ke arah rumah seberang. Yah itu rumah Seung Hee, seorang namja yang sangat ku cintai, rumahnya tak jauh dari rumahku, atau tepatnya kami bertetangga. Cukup lama aku berdiri di depan rumahnya, seakan aku ingin ada seorang namja yang ku cintai itu keluar...
Tunggu,, tiba2 aku mendengar ada yang menjerit dari dalam rumah itu, aku pun memberanikan diri untuk mengetuk pintu, tak ada jawaban, akhirnya aku masuk ke dalam rumah, tak sopan memang, tapi apa boleh buat, teriakan itu seakan meminta tolong pada seorang. Aku melihat eomma Seung Hee berusaha membangunkan putranya yang tergeletak di lantai seakan tak berdaya.
“omo! Eomma..” aku mendekati mereka dan langsung membantu eomma membangunkan Seung Hee
“eomma, sebaiknya kita bawa Seung Hee ke rumah sakit” ajakku dan dibalas anggukan oleh eomma
Setibanya di rumah sakit, Seung Hee langsung di bawa ke UGD, aku dan eomma Seung Hee menunggu di depan kamar UGD. Kami berharap tidak terjadi apa2 dengannya
Akhirnya dokter pun keluar dari kamar, aku dan eomma Seung Hee langsung menanyakan keadaan Seung Hee. Dokter itu bilang kalau Seung Hee mengidap penyakit kanker otak stadium 4. Seakan aku tak percaya apa yang di katakan oleh dokter itu, karena Seung Hee selalu ceria kalau bersamaku, tidak pernah ada tanda2 kalau dia sakit. Atau,, dia menyembunyikannya pada ku?. Ahh.. aku tidak bisa mebayangkan kalau eomma Seung Hee sendirian yang akan merawat Seung Hee, mengingat ayahnya sudah meninggal dunia karena kanker otak.
-
Akhirnya eomma memutuskan untuk merawat Seung Hee di rumah sakit. Aku dan eomma ku juga selalu menjenguk dan menjaga Seung Hee. Sekolah? Ya, Seung Hee satu sekolah denganku, dikarenakan sakitnya ini, eomma Seung Hee meminta izin pada pihak sekolah untuk cuti beberapa hari, atau mungkin lebih tepatnya minggu. Dan eomma nya mengatakan bahwa meminta merahasiakan ini dari teman2 Seung Hee. Orang yang pertama kali tau penyakit Seung Hee adalah aku dan eomma ku. Tidak ada yang lain. Hingga di suatu hari, eomma Seung Hee mengatakan..
“Ji Sun-ah, eomma mohon temani dia, jaga dia, rawat dia seperti kakak mu sendiri. Karena Seung Hee benar2 frustasi mendengar penyakitnya ini. Dia tau dari dokter, dia menanyakannya langsung pada dokter. Asal kamu tau Ji Sun-ah, dia selalu menceritakan semua hal tentangmu, dia mencintaimu Ji Sun-ah” deg..Mwo? Dia mencintaiku? Dia? Mencintaiku?. Eomma mengatakannya dengan menangis dan menggenggam kedua tanganku erat2. Tidak aku sadari air mata ini sukses keluar setelah aku tahan dari tadi
“eomma.. benarkah itu?” kataku masih sambil menangis
“ne, apa kau mau melakukannya demi Seung Hee? Eomma hanya percaya padamu Ji Sun-ah. Dan eomma tau kalau kau juga mencintai Seung Hee” deg.. jadi.. eomma sudah tau?? Dari mana?
Aku berpikir sejenak..
“aku akan mencobanya eomma”
“gomawo Ji Sun-ah, jeongmal gomawo” eomma memelukku erat
Setiap hari aku menjenguknya, mengajak dia mengobrol, jalan2, membaca buku, dll. Hari2ku aku isi dengan merawat Seung Hee. Aku mencoba untuk merahasiakan kebaradaanku menghilang begitu saja kepada teman2ku, yang aslinya aku sedang bersama Seung Hee. Mereka juga belum tau tentang penyakit Seung Hee. Setelah beberapa minggu, Seung Hee akhirnya keluar dari rumah sakit. Senang? Tentu, sangat senang apalagi dia dan eommanya. Selang beberapa minggu kemudian, eommanya mengabari kalau Seung Hee masuk ke rumah sakit lagi. Saat itu aku baru saja pulang sekolah, dan langsung ke rumah sakit. Keesokannya aku sangat terkejut saat pulang sekolah, Seung Hee sudah ada di rumahku
Flashback end 

Seung Hee pov
Hari ini Ji Sun mengajakku jalan2, tampak raut wajah yang gembira, tapi aku tidak tau apa hatinya juga sedang gembira saat ini?. Mianhae Ji Sun-ah, aku telah banyak merepotkanmu, aku telah mencuri banyak waktumu untuk mengurusiku walaupun kau bukan siapa2ku. Bukan jadi rahasia lagi mungkin kalau aku mencintaimu, karena saat kau dan eomma membicarakanku, aku saat itu mendengarnya meskipun mataku terpejam. Tapi, apa benar Ji Sun juga mencintaiku seperti yang dikatakan eomma waktu itu? Ahh.. sudahlah lupakan, itu semua membuat kepalaku sakit!
“Ji Sun-ah!” seketika Ji Sun berhenti berjalan karena aku panggil
“hm? Kau capek? Sebaiknya kita istirahat dulu” ucapnya berhenti berjalan
“hm, aniya kajja kita lanjutkan” aku dan Ji Sun pun kembali berjalan, menuju bukit, bukit ini begitu indah... sungguh! Kenapa dia membawaku ke bukit ini? Ini kan tak jauh dari rumah, tapi kenapa aku tidak menyadari ada bukit ini?
“indah bukan?” aku tidak menjawabnya, aku masih fokus pada pemandangan bukit ini “apa kau tidak tau bukit ini?” lanjut Ji Sun. Aku hanya menggeleng. Jujur, meskipun aku selalu ada di rumah, tapi aku jarang sekali keluar..
“aku masih ingin menikmati keindahan bukit ini Ji Sun-ah” aku mengatakan dengan pandangan lurus, tanpa melihat Ji Sun.
“hm? Apa maksudmu? Kita bisa melihatnya kapan saja!” ia menoleh kearahku
“ani! Bukan aku, tapi kau yang bisa melihatnya kapan saja” jawabku masih belum melihatnya
“mwo? Apa maksudmu?” ia semakin mendekat denganku. Aku langsung barbalik menghadapnya
“aku tidak bisa melihatnya kapan saja Ji Sun-ah!! Aku tidak bisa!!” ucapku setengah berteriak, seakan tau apa yang aku maksud, Ji Sun langsung memelukku
Sepertinya bajuku basah, apa dia menangis?
“apa yang kau katakan?? Itu tidak benar! Hiks.. itu tidak benar! Kau harus tegar Seung Hee-ah! Kau bisa melakukannya!”
“tapi itu sulit bagiku, ini sudah stadium 4! Tidak ada harapan lagi!”
“kata siapa?” Ji Sun melepaskan pelukannya “apa kau selemah itu? Kau bukan Seung Hee yang ku kenal dulu! Kau sangat berubah, dulu kau tidak gampang putus asa seperti ini! Ada apa sebenarnya dengan Seung Hee yang dulu? Apa dia sudah hilang?” sergahnya panjang lebar
“tidak! Dia tidak hilang, dia masih ada dihatimu!”
“mwo?” aku tidak menjawab dan langsung berjalan menjauh, aku ingin pulang! Kepalaku terasa sangat sakit kali ini. Baru beberapa langkah aku berjalan, pandangan begitu gelap. Aku tidak bisa melihat apa2
Ketika aku membuka mata, aku seperti didalam ruangan,bau ini,, bau ini begitu kental di penciumanku, yah bau rumah sakit, kulihat tangan kiriku terdapat jarum infus yang sangat aku benci. Tapi, dari tadi aku tidak melihat siapa2 disini, hanya aku sendirian...
Tak berapa lama, terdengar suara langkah kaki, semakin mendekat, mungkin ke arahku.

Author pov
Cklek
Pintu kamar terbuka, masuklah seorang yeoja. Tak lain dan tak bukan, yeoja itu adalah Ji Sun
“Seung Hee” ucap Ji Sun pelan. Ji Sun langsung duduk di kursi sebelah kiri kasur Seung Hee. Tak ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hingga eomma Seung Hee datang
“Hee kau sudah bangun? syukurlah” otomatis Ji Sun mempersilahkan eomma duduk di kursi yang ia tempati tadi
“eomma, sudah berapa lama aku tidak sadar?”
“sudah 2 hari, apa kau sudah merasa baikan?”
“ne eomma, ayo kita pulang! Aku benci tempat ini!”
“tapi harus mengetahui persetujuan dokter dulu”
“hm, baiklah” eomma pun berlalu untuk menemui dokter

Seung Hee pov
Setelah eomma keluar dari kamar, aku langsung bangkit ingin berdiri. Dan sudah ku duga, Ji Sun menyuruhku untuk berbaring lagi. Tapi tangannya aku tepis. Aku langsung mencabut infus di tangan ku ini. Darah segar langsung mengucur keluar tapi aku tak peduli. Aku langsung keluar kamar, aku ingin mengetahui apa yang sedang dibicarakan eomma dan dokter itu. Dan lagi2 Ji Sun mencegahku, dia menarik lenganku tapi tenaganya tak sebanding dengan tenagaku meskipun aku sedang sakit, aku tak mendengarkan kata2 dia untuk menghentikan langkahku ini. Dia mengikutiku sampai didepan ruang dokter, aku sudah hafal betul ruangan dokter itu, secara ia dokter pribadiku.
Baru saja aku sampai di depan ruangan itu aku mendengarkan apa yang dibicarakan eomma. Aku berdiri dan berdiam di depan pintu mendengarkan pembicaraan eomma dan dokter
“mwo? Apa kata dokter?? 4 bulan? Hiks.. dokter jangan bercanda! Tidak mungkin Seung Hee hanya bertahan 4 bulan! Dokter katakan itu tidak benar!!” deg.. dadaku sangat sangat sesak..
Brukk.. aku jatuh terduduk kebawah, Ji Sun mencoba untuk membangunkanku. Dia pasti juga mendengarkan apa yang di katakan eomma tadi..
Air mata ini menetes begitu saja. Dada  ini sesak seakan2 tak ada oksigen yang bisa aku hirup lagi.. sangat sesak. Ji Sun mencoba menenagkanku, dia juga menangis. Lagi2 kepalaku terasa sangat sakit dan akhirnya semua menjadi gelap..

Ji Sun pov
 Seung Hee.. apa yang dikatakan eomma mu itu benar?? Itu hanya bercanda kan?? Itu tidak benar!! Itu tidak benar!!
Aku mencoba menenangkan Seung Hee.. Kenapa nasipmu seperti ini Seung Hee? Aku mohon bertahanlah!
Lagi2 Seung Hee tak sadarkan diri. Aku yang mengetahui itu langsung mendobrak2kan pintu dokter yang ada didepanku. Dokter yang mengetahui itu, ia langsung membukakan pintu dan langsung menyuruh suster membawa Seung Hee ke kamarnya lagi. Eomma menangis sesenggukan karena melihat Seung Hee yang sudah ada di depan pintu..
Sudah 1 hari Seung Hee tak sadarkan diri.. aku berharap penyakitnya tidak bertambah parah. Tapi kalau mengingat apa yang dikatakan eomma kemarin, rasanya.. ahh.. aku tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan oleh Seung Hee..
2 hari..
3 hari..
4 hari.. akhirnya Seung Hee sadar dan langsung dibawa pulang oleh eomma nya. Dan tentu sudah diizinkan oleh dokter

Author pov
Sesampainya di rumah, Seung Hee dan eomma sedang duduk di ruang tamu. Banyak yang ingin ditanyakan oleh Seung Hee..
“eomma, jujurlah padaku! Jebal..” ucap Seung Hee akhirnya keluar juga setelah dari tadi terdiam seribu kata *lebay -_-*
“tentang apa sayang?” tanya eomma selembut mungkin sambil membelai lembut rambut Seung Hee
“apa maksud eomma tentang 4 bulan itu?” tanya Seung Hee to the point
“mwo? 4 bulan? Apanya yang 4 bulan?” tanya balik eomma seakan2 tak tau apa2
“eomma, sudah aku bilang jujurlah! Apa maksud eomma aku bertahan 4 bulan? Apa setelah 4 bulan aku akan meninggal?” sentak eomma terkejut dengan perkataan yang terlontar dari mulut anaknya itu
“mwo? Kau bilang apa? Siapa yang bilang seperti itu?”
“eomma! Eomma yang bilang saat bertemu dengan dokter sebelum aku pingsan.. aku mengetahuinya eomma! Jadi tidak usah disembunyikan lagi!! Aku sudah tau eommaa..hiks.. aku sudah tauu..hiks..hiks..” Seung Hee tidak bisa menyembunyikan lagi rasa sedihnya hingga air matanya keluar begitu deras membasahi kedua pipinya itu
“hiks..hiks.. jadi kau sudah mengetahuinya? Mian.. mianhae.. maafkan eomma sayang! Eomma tidak bisa menjagamu dengan baik.. hiks..” eomma langsung mendekap kepala anaknya itu didadanya
“eomma, apakah aku akan menginggal begitu cepat? Apa aku akan segera bertemu appa?”
“ani! Tak akan eomma biarkan kau bertemu appa dengan cepat sayang. Eomma janji.. jangan dengarkan kata dokter itu.. jebal!”
“eomma, jika itu benar aku ingin menghabiskan sisa waktu hidupku dengan eomma dan Ji Sun.. aku sangat mencintainya eomma.. sangat! Aku ingin melihat dia bahagia bersamaku dulu eomma sebelum aku tiada..”
“kau tidak boleh bicara seperti itu sayang! Kau, eomma, dan Ji Sun akan hidup bahagia bersama selamanya” hening sesaat..
“eomma, beberapa bulan kedepan aku ulang tahun. Aku ingin merayakan ulang tahunku bersama teman2, terutama Ji Sun.. aku ingin memberikan sesuatu untuk Ji Sun”
“apa itu?” lalu Seung Hee membisikkan sesuatu ke telingan eomma dan langsung dibalas anggukan oleh eomma

Ji Sun pov
Tak ada yang bisa aku kerjakan hari ini.. saat di sekolah pikiranku tak tenang sama sekali. Pelajaran tak ada yang masuk dalam otakku.. kuputuskan untuk pergi ke café dekat dengan sekolahku.. mungkin akan bisa menghilangkan penat ini.. huh..
“Ji Sun-ah! Ada apa denganmu? Dari tadi melamun terus, huh sampai tak sadar kami disebelahmu!” sebuah suara (?) membangunkan lamunanku, yah itu Kimmy dan Hyemi.. mereka sahabatku, mereka tak pernah tau tentang keadaan Seung Hee bahkan sampai sekarang.. mereka akan ku beri tau bila waktunya sudah tepat
“ah, mianhae Kimmy-ya, Hyemi-ah.. entah pikiranku tak tenang dari tadi”
“aish.. apa kau masih memikirkan SEUNG HEE-mu itu?” kata Hyemi dengan menekan kata Seung Hee
“mwo? Yaa!! Apa maksudmu hah?” tanyaku protes
“hm.. lihat wajahmu memerah! hahaha” kata Kimmy
“aish..” aku langsung membuang muka tak mau melihat mereka
“hm.. Ji Sun-ah, beberapa waktu yang lalu aku melihatmu masuk ke rumah sakit, apa kau sakit?” sontak aku langsung menatap Kimmy yang berkata itu
“mwo? Kapan? Ah, ne.. saat itu aku sedang tidak enak badan.. jadi aku ke rumah sakit” jawabku berbohong.. mianhae Kimmy-ya aku berbohong demi menjaga rahasia ini
“oh..” jawab Kimmy sambil menangguk
“hm.. aku pulang dulu ne? Aku lelah..” kataku menghindar karena aku tak mau ditanya lebih dalam tentang aku ke rumah sakit itu
“ne.. hati2” kata mereka berdua dan aku balas dengan anggukan
3 month latter
Ji Sun pov
Ahh... akhirnya hari ini.. ulangtahun Seung Hee tibaaa *teriak pake toa #plak XD
Sebelumnya, eomma Seung Hee memberitahuku kalau akan ada pesta ulangtahun Seung Hee.. aku sangat senang ^^
Aku menuju ke rumah Seung Hee.. aku menggunakan dress selutut berwarna merah.. warna kesukaanku.. hehe..
Aku berjalan kaki ke rumah Seung Hee, karena.. yah,, sudah aku bilang, aku dan ia bertetangga.. dan aku berangkat bersama eomma
Setelah sampai di taman belakang rumah Seung Hee, karena memang pestanya di adakan di sana. Aku melihat banyak teman2 ku. Mataku mengarah ke sudut ruangan, mataku panas ketika melihat namja dan yeoja yang sedang berkumpul. Tak lain dan tak bukan, mereka adalah Kimmy bersama Kibum, Hyemi bersama Minho, Ah Young*author nyelip dikit hehe ^^v* bersama Hyuk Jae*kyaa.. author sarap -_-*, Ha Neul bersama Jong Woon. Sedangkan aku? Nothing.. *melasnyaa :p* yah mereka sepasang kekasih.. jarang kami bisa berkumpul seperti ini. Aku berjalan mendekat kearah mereka yang sebelumnya aku ditinggal oleh eomma yang akan menemui eomma Seung Hee
“Ji Sun-ah aku dengar kau akan bernyanyi saat Seung Hee muncul nanti? Jinjja?” kata Kimmy
“hm.. ne” jawabku tersenyum
“hwaah.. eonni ku pintar bernyanyi rupanya?” ucap Ah Young. Mwo? Apa dia meledekku?
“ya!! Apa kau meledekku, huh? Dasar!”
“hehe.. peace eonni” ucap Ah Young dengan membentuk tanda V di tangannya
“ah sudah mulai, kka! Kau harus bernyanyi.. fighting!” kata Ha Neul menyemangatiku. Aish sebenarnya, ini pertama kali aku bernyanyi didepan orang banyak. Huft fighting!!
Aku sudah siap bernyanyi di atas panggung sederhana ini. Tak berapa lama, Seung Hee keluar.. omo! Dia sangat tampan sekali! Dia mengenakan kemeja biru yang 2 kancing tak dikancingkan dari atas *bisa membayangkan sendiri kan? Kehilangan kata2 -_-*.. aku tak sadar memperhatikannya begitu lama, sehingga aku lupa tujuanku untuk bernyanyi..
Setelah musik diputar, aku pun bernyanyi lagu winter child *aku taunya lagu itu aja yang buat lagu ultah -_-*
Setelah selesai bernyanyi, semua orang bertepuk tangan. Seung Hee tersenyum kepadaku. Ahh.. neomu kyeopta..ia naik ke panggung. Hendak aku mau turun dari panggung. Tangan Seung Hee menahanku dan menarikku untuk tidak turun dari panggung. Waegurae???
“bernyanyilah bersama ku” ucapnya dengan tersenyum. Ah.. kenapa setiap ia tersenyum, hatiku rasanya sangat tenang..
“mwo? Tapi-” ucapku terpotong karena ia berkata..
“aku memilihkan lagu yang kau mengerti. Jebal bernyanyilah denganku” katanya memohon.. semua mata tertuju pada kami. Ah, mau tidak mau aku harus menerimanya
“baiklah” jawabku agak ragu, karena aku tidak tau lagu apa yang dipilihnya juga ini pertama kali aku bernyanyi dengannya. Musik pun mulai dimainkan.. 2detik.. 3detik.. hey, lagu ini kan sering aku nyanyikan, dari mana ia tau kalau lagu ini.. apa dia.. ahh..
Aku mulai menyanyikan lagu ini, lagu yang selalu membuatku merasa nyaman.. lagu ini berjudul Maybe.. *ahh, ketahuan kalau aku dreamers yah?* Lagu ini sangat indah bila dinyanyikan bersama Seung Hee.. ia masih memegang tanganku, atau bisa disebut,, menggenggam tanganku..
Lagu pun usai.. tapi ia tak kunjung melepaskan tanganku. Ia mengambil sesuatu dari dalam celananya..

Seung Hee pov
Aku mengambil sesuatu di saku celanaku, dan berlutut didepannya. Ia pun salah tingkah dengan memundurkan kakinya. Tapi tangannya aku tahan, lalu aku menjulurkan benda yang aku ambil dari saku celanaku.. yah, ini adalah cincin.. semoga rencanaku tidak gagal... para tamu undangan terlihat bertanya2 dengan apa yang aku lakukan, memang ini rencana rahasiaku bersama eomma yang aku rencanakan beberapa waktu yang lalu
“Seung Hee-ah, mwohaneungeoya??” tanya Ji Sun, sepertinya ia gugup, sambil mengibaskan tanganku.. haha.. lucu sekali ekspresinya, rasanya ingin tertawa tapi aku tahan. Aku pun hanya bisa tersenyum
“Ji Sun-ah, maukah kau menjadi yeojachingu ku?” tanyaku to the point. Sontak semua yang ada didalam ruangan itu terkaget2 karna ucapanku.. dan, yang paling terkejut disini adalah, tak lain dan tak bukan adalah orang yang ada dihadapanku.. Ji Sun
“m..mwo? apa yang kau katakan?” lagi2 ia berkata dengan gugup
“apa aku harus mengulanginya?”
“a..ani, tapi apa maksudmu?”
“yaa! Aku bilang apa kau mau menjadi yeojachinguku? Kau mau atau tidak?” aishh.. anak ini merusak suasana saja -__-

Ji Sun pov
a...apa yang dia katakan? Yeojachingu? Omo.. apa aku tadak salah dengar? Aku menatap eomma dan eomma Seung Hee yang bersebelahan.. mereka hanya bisa mengangguk. Terlihat mata eomma Seung Hee sangat berbinar seakan aku meminta menerimanya.. tapi, apa aku harus mengatakannya didepan semua orang ini? Ahh....
“Ji Sun-ah..” panggil Seung Hee
“hm..?” aku terlihat seperti orang bodoh sekarang..
“apa jawabanmu?”
“ne, aku mau” jawabku malu2 sambil menunduk. Lalu ia memekaikan cincinnya ke jariku.. neomu yeoppo..

Author pov
Setelah Seung Hee menyatakan cintanya kepada Ji Sun, pesta pun dimulai.. ada yang bernyanyi.. makan2.. berkumpul sambil berbincang2.. seperti pesta sungguhan...
3jam pun berlalu.. satu per satu tamu undangan meninggalkan lokasi kecuali Ji Sun, Kimmy, Hyemi, Ah Young, Ha Neul dan para namjachingunya... eomma Ji Sun dan Seung Hee pun juga belum meninggalkan lokasi..
Lalu mereka berpamitan ingin pulang bersama kepada sang pemilik rumah..*bingung ya? Kehabisan kata2 ini -_-* ketika mereka mau keluar dari ruangan, tiba2 eomma Seung Hee menjerit karena Seung Hee pingsan. Sontak mereka langsung kembali ke ruangan dan membantu untuk membawa Seung Hee ke kamar.
“apa kepalanya sakit lagi?” Ji Sun bergumam sendiri. Tak disadarinya, Kimmy dan para yeoja sudah ada di sampingnya
“hm? Apa maksudmu Ji Sun-ah?” tanya Kimmy segera, karena mendengarkan ucapan Ji Sun
“ah.. aniya” ucap Ji Sun gugup
“ya! Kau jangan berbohong! Kami sudah mengenalmu lama Ji Sun-ah!” ucap Hyemi, tapi Ji Sun bingung mau menjawab apa
“Ji Sun-ah, tolong jawab kami!” Ji Sun pun mulai terisak
“ya.. gwaenchana eonni?” tanya Ah Young
“baiklah akan aku jalaskan..” lalu satu per satu merapat ke arah Ji Sun termasuk para namja
“Seung Hee.. dia.. sebenarnya mengidap penyakit..” kata Ji Sun menahan isakan
“mwo? Penyakit apa Ji Sun-ah?” tanya Kibum
“hiks..hiks.. penyakit,, kanker otak”
“MWO?” ucap mereka bersama
“kenapa kau tak memberitahukan pada kami Ji Sun-ah?” kata Ha Neul
“mianhae.. aku berbohong demi Seung Hee”
“kau tega Ji Sun-ah, dia kan juga teman kita..” kata Jong Woon
“jeongmal mianhae.. aku tidak boleh memberitahukannya kepada siapa2.. hiks..”
“sudahlah, jangan menyalahkan Ji Sun seperti itu. Dia tak sepenuhnya bersalah” ucap Hyuk Jae menengahi
“baiklah, stadium berapa?” tanya Donghae
“empat”
“MWO?” kata mereka bersama(lagi). Sekarang mereka benar2 frustrasi..
Keesokan harinya..
Ji Sun pov
Akhirnya aku lega setelah memberitahukan keadaan Seung Hee. Seung Hee.. dia sudah menjadi namjachingu ku, senang memang.. tapi aku tak mengharapkan ia menjadi namjachingu ku, aku hanya mengharapkan ia benar2 mencintaiku...
1 month latter
Omo! Seung Hee masuk ke rumah rakit, sudah 1bulan terakhir ini ia bolak balik ke rumah sakit.. ini bulan ke 4 setelah kejadian dimana eomma Seung Hee berkata ‘hanya bertahan 4 bulan’ itu.. semoga ini tidah benar.. semoga..
Aku, eomma, eomma Seung Hee dan teman2 yang lainnya yang mengetahui penyakit Seung Hee, sekarang berada di rumah sakit, atau lebih tepatnya didepan kamar operasi.. kami terlihat sangat sangat khawatir akan hal ini.. mengingat 4 bulan... ahh... ini sudah bulan ke 4!!
Akhirnya, operasi pun sudah selesai.. dokter mengatakan kalau yang boleh masuk Cuma 2 orang saja.. dan akhirnya aku dan eomma Seung Hee yang masuk..
Seung Hee, ia masih memejamkan matanya.. nafasnya masih normal.. syukurlah yang dikatakan dokter waktu itu tidak benar.. buktinya Seung Hee masih bisa bernafas dengan normal saat ini..
2 hari ia dirawat di rumah sakit dan akhirnya ia bisa pulang.. aku selalu menjenguknya, meskipun ia duduk di kursi roda, tapi aku masih sangat mencintainya.. aku menghabiskan waktu bersama namjachingu ku ini setiap hari, bahkan aku sampai menginap di rumahnya.. seakan aku tidak mau kehilangannya.. aku sangat takut kehilangannya..
Beberapa minggu kemudian Seung Hee masuk rumah sakit.. dan,, hal yang sangat aku takutkan akhirnya terjadi.. dokter tidak bisa menyelamatkan lagi nyawa Seung Hee.. ia sudah tiada lagi di dunia ini.. aku sudah mencoba menjadi yang terbaik semampu yang aku bisa..
Aku sangat sangat sedih, bahkan setiap aku mengingat surat terakhir yang ditulisnya untukku, aku selalu menangis sehingga mata ini bengkak karena banyak mengeluarkan air mata..
Flashback on
Seung Hee pov
Aku sudah tidak tahan dengan penyakit ini. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk menulis surat terakhir untuk yeojachingu ku yang sangat aku cintai itu.. bodoh memang, aku menulis surat terakhir? Hah,rasanya seperti aku mau meninggalkan dunia ini.. tapi aku rasa begitu..
Aku menulis surat itu dengan tersenyum dan sedikit terisak pula.. sepertinya aku sudah mulai gila..
to : nae yeojachingu ^^
Ji Sun-ah, terima kasih telah mengisi hari2 ku bersamamu.. terima kasih telah memberi warna di hidupku.. terima kasih karena kau selalu tersenyum kepadaku, kau tau? Senyumanmu begitu indah J sampai2 membuat hatiku menjadi tenang^^.. terima kasih kau mau menjadi yeojachingu ku meskipun kau tau aku sudah tak berumur panjang.. terima kasih karena kau sudah mengisi hatiku bahkan hatiku rasanya penuh dengan dirimu..
Kau tau Ji Sun-ah? Aku menulis surat ini dengan senyuman manisku.. kau kan yang selalu bilang seperti itu? Dan sambil membayangkan wajahmu tentunya.. hehe ^^v
Mungkin saat kau menerima surat ini aku sudah tidak ada dihadapanmu.. tapi, bisa aku pastikan bahwa aku masih ada di hatimu ^^
Kau carilah namja yang lebih pantas dari ku! Aku yakin kau akan segera menemukannya.. karena dengan wajah manismu, pasti banyak namja yang mengantri untuk menjadi namjachingu  mu.. ^^
Berjanjilah kau jangan bersedih! Dan jangan menangis! Karna aku sangat benci melihatmu seperti itu!
Bahagialah setelah aku tiada kelak..
Manhae.. mian karena aku sudah banyak sekali merepotkanmu.. membuang waktumu hanya untuk mengurusku.. sampaikan salamku untuk eomma mu yang juga membuang waktunya untukku..
Yasudah.. mungkin hanya ini saja yang bisa aku katakan.. meskipun banyak sekali yang ingin aku katakan padamu.. tapi, mungkin ini saja yang terpenting..
Dan.. ingatlah Ji Sun-ah.. jeongmal saranghae..^^
From : neo namjachingu ^^
~THE END~

Akhirnya kelar jugaaa.. setelah berminggu2 menyelesaikan FF ini u.u
Kasi kritik dan saran yaa.. soalnya ni FF pertama yang sudah jadi (berarti banyak FF yang belum jadi u.u)
Ada yang tanya siapa itu Seung Hee?? dia orang korea beneran!
Gak percaya? Tanya aja sama Ji Sun hahhah :D
Mianhae Ji Sun eonni.. aku sudah meminjam namanya.. dan, jeongmal mianhae karna aku sudah mengingatkan kembali kepada Seung Hee.. jeongmal mianhae.. u.u
Buat readers.. Jikyeojwoseo gomapda jeongmal gomawo #nyanyi From U bareng Hyukppa :D
sekali lagi.. jeongmal gomawo #bow

Rabu, 01 Agustus 2012

FanFiction

Author : Kimmy Lau <Key wife>
Genre : Romance
Cast : Hwang Minhyun
Park Lizzy (you)
Other cast

~~~~~True Love~~~~~

#Author POV#

Kau adalah salah satu siswi murid kelas 1 di sekolah ternama di korea selatan namamu park lizzy , yeoja cantik nan kaya , kau mempunyai namja bernama hwang minhyun atau yang biasa dipanggil minhyun namja keren pujaan semua siswi di sekolahmu,begitu beruntungnya kau berpacaran dengannya , begitu juga dengannya . Namun itu tidak berlangsung lama

#flashback#

lonceng tanda masuk pun terdengar dari kejauhan...kaupun cepat-cepat berlari supaya tidak terlambat..ya ini adalah hari pertama kau masuk sekolah "aish aku terlambat saat hari pertama,sialnya aku ini..mengapa aku sendirian-_- kemana semua" batinmu dalam hati.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundakmu , sontak kaupun kaget , ternyata dia seorang namja keren~ , "omo...dia keren sekali mengapa dia menepuk pundakku" batinmu... Tak sadar kau pun tersenyum sendiri sambil melihat kearah namja itu...
Namja itu hanya geleng-geleng melihat tingkahmu... "Hei mengapa kau disini?" Tanyanya kepadamu... "aku terlambat dihari pertama sekolah , padahal aku sudah sangat gembira bisa diterima disekolah sebagus ini T-T , kau sendiri mengapa disini?" Tanyamu kepada namja itu , dia pun tersenyum "aku juga terlambat dihari pertama^^" jawabnya , "aigooo lihat senyumannya itu,bisa membuat seorang diriku ini seperti ini , saat kulihat nama dadanya..ah namanya hwang minhyun nama yang bagus seperti orangnya" batinmu , "hey mengapa kau diam saja..ayo kita masuk-_-" jawabnya , "ne^^ dimana kelasmu?" "Di 1c" "kajja kelas kita sama" "ne^^"

*DiKelas*

"Mengapa kalian bisa terlambat dihari pertama sekolah? Cepat duduk!!" Tanya guru yang sudah ada di ruang kelasmu. Semua murid melihat kearah kalian berdua dengan pandangan aneh .
Karena hanya ada 2 bangku kosong dibelakang kelas akhirnya kau dan minhyun memutuskan untuk duduk disitu berdua .
Selama pembelajaran berlangsung tanpa sadar kau tersenyum sendiri sambil menengok ke arah minhyun yang ada disampingmu "hey kau kenapa lagi-_- adakah yang salah denganku? Apa aku terlalu keren ya..haha" jawab minhyun yang mengganggu lamunanmu "aish apa-apaan kau ini , sudah sudah aku mau membaca saja" jawabmu sambil menahan muka malumu .
Saat bel istirahat berbunyi minhyun mengajakmu ke kantin , kau menerimanya dengan senang hati...minhyunpun menarik tanganmu , tak tau apa yang ada dibenakmu sekarang yang penting adalah sekarang kau benar-benar senang sekali...
Di kantin kau makan bersama minhyun sambil bercerita-cerita tentang dirimu ataupun tentang minhyun
Bel pulang pun berbunyi , kau membereskan semua buku-buku yang ada dimejamu , kaupun meninggalkan sekolah berdua dengannya..karena kau dan minhyun ada di satu arah , kalian pun pulang bersama-sama , kau tanya alamat rumahnya kau juga begitu memberi tau alamat rumahmu beserta nomer telpmu .

*dirumah*
Saat kau akan mengerjakan pr , tak sadar ada buku milik minhyun padahal besok ada pr dari buku ini . Tidak ambil pusing kaupun langsung berjalan kerumahnya yang tidak jauh dari rumahmu karena kau dan dia hanya beda blok .
Sesampainya didepan rumah minhyun kau langsung menekan bel rumahnya , seseorangpun langsung membuka pintu ya!! Dia minhyun , " cih tampaknya dia baru selesai mandi lihat saja rambutnya yang basah itu-_- namun mengapa dia sangat keren pada saat seperti ini" batinmu , kaupun langsung memberikan buku miliknya , saat kau mau pulang dia menarik tanganmu sambil tersenyum "apakah kau tidak mau tinggal sebentar? Kita bisa mengerjakan ini bersama-sama^^" katanya "baiklah^^"
Saat kau sedang mengerjakan pr bersama tiba-tiba minhyun langsung memegang tanganmu diapun tersenyum begitu juga denganmu , minhyunpun berkata "aku suka sama kamu dari tadi pertama kita bertemu , mungkin kita sudah ditakdirkan untuk bersama^^ , apakah kau mau?" , "apa maksudmu? Apakah kau tidak salah? aku hanyalah yeoja biasa , sedangkan kau? Kau namja sempurna yang disukai semua yeoja^^ kau pasti salah telah memilih aku^^" jawabmu , diapun membalas "ani~ aku tidak salah memilihmu , kau yeoja sempurna dimataku^^ bagaimana? Kau mau kan?" "Ne^^ aku juga suka padamu saat pertama aku bertemu denganmu^^"

#Flashback End#

Sejak saat itu kau dan minhyun selalu bersama~ saat berangkat sekolah , dia pasti selalu menjemputmu didepan rumahmu , begitu juga saat pulang , kalian sangat bahagia~ Umma dan appa mu juga sudah kenal dengan keluarga minhyun . Mereka sering mengajak umma dan appaku untuk makan malam bersama dirumahnya^^
Namun pada suatu saat kau akan berangkat sekolah , tumben sekali minhyun tak menjemputmu akhirnya kau berangkat kesekolah sendiran .
Saat dikelas kau murung sekali karena tidak ada tanda-tanda kemunculan minhyun , kau hanya bisa menghela nafas dan sesekali melihat hpmu berharap dia memberi tau kabarnya , padahal hari ini adalah 6thmonth kalian berpacaran kaupun juga sudah menyiapkan hadiah untuknya. "Apakah dia lupa hari ini hari apa? :( biasanya kau yang selalu mengingatkanku mengapa kau sekarang lupa? T-T "
Sepulang sekolah kau memutuskan untuk pergi kerumahnya~
Ibunya menyuruhmu masuk kedalam kamarnya , ternyata dia terbaring lemah dikasurnya "apakah dia sakit? :( parahkah itu? :(" kaupun duduk disebelah kasurnya sambil memegang tangannya sesekali kau mengusap kepalanya , "apakah kau sakit? Apakah kau ingat hari ini hari apa?" Tanyamu pada minhyun yang saat itu hanya terbaring sambil tersenyum~ dia tak mengatakan sepatah kata apapun . Karena sudah lama kau disitu , kau janji dengan ummamu tidak pergi terlalu lama lagian ini sudah malam "ini hadiah dariku untukmu semoga kau senang ya^^ cepat sembuh^^" katamu sambil mengusap keningnya~
Tiba-tiba dia menarik tanganmu dari belakang "aku sayang sama kamu , bukan sayang lagi ini cinta~ , jangan pernah tinggalkan aku ya^^" kaupun yang mendengar itu sontak membuatmu menangis "ne aku gak akan tinggalkan kamu" jawabmu kaupun mencium keningnya "cepat sembuhnya sayangku^^ aku menunggumu selalu^^ besok aku akan mengunjungimu lagi^^" janjimu kepadanya
Saat kau keluar dari kamarnya kau segera menuju keruang tamu , kau cari sosok umma minhyun , saat kau bertemu ummanya kau langsung menyanyakan sakit apa sebenarnya minhyun itu , ummanya hanya tersenyum .
Kau bertanya-tanya kepada dirimu sendiri "apa yang mereka tutup-tutupin kepadaku? Adakah yang salah dengan minhyun?"
Kaupun kembali kerumah dengan wajah murung~
Besoknya kaupun sudah rapi untuk pergi ke rumah minhyun , karena hari ini sekolahmu libur kau bisa lebih lama disananya.
Saat kau sampai didepan rumahnya tak kuasa kau ingin menangis , orang-orang memakai baju hitam satu per satu masuk kedalam rumah minhyun , pikiranmu campur aduk melihat semua itu . Tanpa pikir panjang kau langsung masuk sambil membawa kue chocolate kesukaan minhyun . Namun apa kata ternyata ada sesosok namja yang berbaring lemah didalam , Kau langsung saja menengok namja itu . DEG!! Itu minhyun...kau menjatuhkan kue yang tadi kau bawa , matamu tak kuasa untuk menahan tangisanmu air mata menetes satu demi satu dengan rasa kecewa , sakit dan lain-lain .
Tiba tiba ada seseorang dari belakang yang menepuk pundakmu , dia umma minhyun .
"Umma minhyun kenapa? Mengapa dia..." Tak sampai kau selesai berbicara ummanya pun langsung menutup mulutmu "maaf untuk selama ini , saya tidak ingin lizzy tau semua ini . Umma tau ini mungkin menyakitkan tapi minhyun pernah bilang kepada umma untuk tidak memberitaukan hal ini kepadamu supaya kamu tidak khawatir tentang dia , sekali lagi maaf lizzy , ini sebelum dia meninggal dia menitipkan ini kepada umma untuk mu lizzy~ "
Sesampainya dirumah kau langsung masuk kekamarmu , kaupun membaca surat dari minhyun yang berisi tulisaan tangannya
"Maafin aku ya sayang , aku gak bisa bahagiain kamu sampai sekarang , maaf juga aku gak beritau kamu tentang penyakitku ini , aku gak pengen kamu khawatir , mungkin kau sangat sedih akan hal ini..jangan menangis aku tak suka itu . Jangan lupain aku ya sayang , Still love yo........"
Itulah pesan dari minhyun , lizzypun ingat pesan umma minhyun bila waktu minhyun akan selesai menuliskan surat itu , diapun sudah tidak bernyawa lagi jadilah hanya kata yo bukan you .

Selang 1 tahun kepergian minhyun kau menderita stress berat , setiap hari kau harus meminum obat penenang yang diberi oleh doktermu , sampai pada suatu saat kau benar-benar depresi kau memporak porandakan apa saja yang ada didepanmu sambil menangis , sampai ummamu kau buat geleng-geleng ummamu memberikan surat dari minhyun 1 tahun lalu , kau membaca itu lagi dan kau menangis kau salah bila kau melakukan semua ini kau sudah berjanji untuk tidak menangis kepadanya .
Akhirnya kau memutuskan pergi ke makamnya , kau menaruh bunga yang kau beli sebelum pergi ke makam itu .
Di makam kau hanya menangis menangis dan menangis bercerita tentang mu di nisan minhyun berharap minhyun mendengarkan ceritamu itu , setelah lega kau langsung pulang kerumah .
Di perjalanan pulang kau berfikir untuk merubah jalan pikiranmu

Baru saja 6bulan berlalu kau sudah bisa melupakan minhyun walaupun itu adalah perjuangan yang sangat berat .
Kau sekarang menjadi yeoja cantik nan anggun lagi . Kau juga menjadi murid yang menjadi peringkat 1 hasil ujian terakhir sekolah tanpa ada yang tau apa yang kau alami 6 bulan yang lalu .

THE END